Banyak dugaan bahwa aksi demonstrasi 25 - 30 Agustus 2025 yang lalu syarat akan kepentingan ditunggangi oligarki jahat untuk  bertarung dengan kekuatan Presiden Prabowo.
Menyikapi hal tersebut, Lutfi Nasution, Aktivis 98 menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban, baik korban luka-luka, maupun korban meninggal dunia.
"Pertama-tama, saya mengucapkan duka cita mendalam kepada para korban, baik korban luka-luka, maupun korban meninggal dunia. Baik dari pihak mahasiswa dan rakyat, maupun pihak kepolisian," katanya dalam keterangannya rilisnya pada Kamis (4/9) di Jakarta.
Menurutnya, demontrasi massa yang dimulai pada 25 Agustus 2025, dan akibatkan jatuhnya korban meninggal dunia dari pihak peserta aksi, dipicu oleh kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
"Pemicu awal kan berawal dari kenaikan tunjangan anggota DPR RI, tapi kita harus kritis juga, apakah usulan kenaikan tunjangan tersebut Pak Prabowo yang tanda tangan? Ini yang perlu kita cari tau. Kemudian, tiba-tiba di media sosial ramailah issue "bubarkan DPR". Ditambah ujaran kebencian yang disampaikan Syahroni menjadi pemantik kemarahan rakyat, serta kecerobohan pihak kepolisian yang akibatkan driver ojol meninggal dunia menambah kemarahan rakyat semakin tersulut dan eskalasi semakin tinggi dan situasi semakin mencekam, sehingga munculah perusakan fasilitas umum, bahkan penjarahan," ucapnya.
Lutfi menilai bahwa, situasi mulai kondusif, pemerintah dan DPR sudah mulai menjalankan tugasnya, jangan sampai ada pihak-pihak yang menunggangi ingin memperkeruh suasana.
"Alhamdulillah, sekarang situasi sudah terkendali, pemerintahan Pak Prabowo dan DPR sudah menjalankan tugasnya. Kita harus kawal agar Legislatif, Ekskutif, maupun legislatif berjalan sesuai dengan cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Stop provokasi di medsos," imbuhnya.
Ia, mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo dalam mengambil keputusan dengan cepat sehingga aksi massa yang menjurus pada tindakan perusakan fasilitas umum dan penjarahan rumah pribadi bisa dihentikan.
"Saya yakin, Pak Prabowo itu sekarang sangat demokratis dan mendengarkan aspirasi rakyat. Tidak seperti yang di framing lawan-lawan politik. Buktinya, Pak Prabowo sangat responsif, menindak tegas oknum kepolisian yang akibatkan korban meninggal dunia dan mencabut kenaikan tunjangan anggota DPR," jelasnya.
Selain itu, Ketua Umum Relawan Indonesia Muda Prabowo 2019 ini memberikan nilai plus kepada Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo dan Uya Kuya yang menyampaikan permohonan maafnya kepada rakyat Indonesia.