Mohon tunggu...
Lutfi Nasution
Lutfi Nasution Mohon Tunggu... Penulis Amatiran Ndeso

Biasa aja ... Masih Belajar dan Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aktivis 98 Apresiasi Gerakan Mahasiswa, Prabowo, Zulhas, Eko Patrio & Uya Kuya

5 September 2025   03:22 Diperbarui: 5 September 2025   03:32 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Lutfi Nasution - Aktivis 98 (dokumentasi.pribadi)

"Saya salut atas gerak cepat Ketum PAN, Pak Zulkifli Hasan yang langsung menonaktifkan kadernya yang melakukan kesalahan  dari jabatannya sebagai anggota DPR RI. Dan juga, patut diacungkan jempol atas keberanian Mas Eko dan Mas Uya, dengan berjiwa besar menyampaikan permohonan maaf atas kesalahannya dan kedepannya akan lakukan introspeksi diri dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat, langkah ini bisa menjadi acuan bagi yang lainnya," terangnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini rentan terhadap musuh-musuh politik yang tidak menginginkan Indonesia maju sebagaimana yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, dan berlandaskan Pancasila yang Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pak Prabowo harus berani melawan musuh-musuh politiknya yang justru berada di dalam pemerintahannya sendiri dan mafia-mafia yang kepentingan pribadi dan kelompoknya terganggu. Mereka akan berusaha membuat program Pak Prabowo yang berpihak kepada rakyat, seperti membangun dari desa, KopDes/KopKel, sejahterakan petani, MBG, termasuk soal tambang, dan lainnya berhasil. Pak Prabowo juga harus lakukan evaluasi dalam tubuh koalisinya sehingga dapat mewujudkan program-program nya masih satu tarikan nafas dengan cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dituangkan dalam Pembukaan UUD, Pancasila yang berbhinneka tunggal Ika dalam bingkai NKRI menuju Indonesia Emas 2045," paparnya.

Lutfi berharap, agar mahasiswa, elemen lainnya dan rakyat untuk berhati-hati agar kemurnian gerakan mereka tidak ditunggangi oleh para "oligarki jahat".

"Saya berharap agar mahasiswa, buruh, elemen lainnya, serta rakyat Indonesia yang melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasinya tidak mudah ditunggangi dan tidak termakan oleh issue-issue di media sosial. Mahasiswa adalah lokomotif perubahan, mahasiswa bergerak atas dasar nurani dan kajian akademik, mahasiswa adalah produsen issue, bukan pengkonsumsi issue-issue dari medsos. Mahasiswa merupakan masa aksi yang terorganisir. Jangan sampai Mahasiswa di susupi atau ditunggangi para kaum "oligarki jahat" lama yang sengsarakan rakyat," pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun