Peran Strategis Padigital Wujudkan Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo, Begini Kata Eksponen 98

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun  mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Selaras dengan itu, FAO menyebutkan bahwa kondisi ketahanan pangan harus memenuhi empat komponen yaitu, pertama kecukupan ketersediaan bahan pangan, kedua stabilitas ketersediaan bahan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun, ketiga aksesibilitas atau keterjangkauan terhadap bahan pangan, dan keempat kualitas atau keamanan bahan pangan yang digunakan.

Oleh karena itu, menurut Lutfi Nasution Eksponen 98 perlu dibangun suatu integrasi sistem keamanan pangan yang merupakan tanggung jawab bersama antara tiga pilar, yaitu pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Baca juga: Surya Kurniadi: Platform Padigital Revolusi Manajemen Agrikultur dan Kontrak Pertanian

"Ketahanan Pangan menjadi tanggung jawab kita bersama. Keterlibatan swasta juga menjadi kata kunci keberhasilan terwujudnya ketahanan pangan nasional," katanya kepada awak media pada Rabu (11/6/2025).

Foto: Eksponen 98 Lutfi Nasution (dokumentasi.pribadi)

Masih Lutfi, platform Padigital yang digagas oleh Surya Kurniadi merupakan terobosan dan inovasi baru wujudkan ketahanan pangan berbasis digital, karena petani sebagai produsen untung dan masyarakat sebagai konsumen bisa mendapatkan pangan dengan harga terjangkau, aman dan berkelanjutan.

"Gagasan Padigital bisa menjadi solusi proses percepatan ketahanan pangan yang di kelola pihak swasta. Tidak hanya untung, bahkan masyarakat bisa membeli kebutuhan pangannya dengan harga murah, aman dan berkelanjutan, sehingga pemerintah terbantu terkait ketersediaan stok dan stabilisasi harga," imbuhnya.

Baca juga: Hilirisasi Non-Tambang Mendorong Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Berkelanjutan di Luar Pulau Jawa

Selain itu, Ketua Umum Barisan Indonesia Muda juga mengungkapkan bahwa hadirnya Padigital sangat membantu petani, pasalnya platform yang berbasis blockchain ini mempersiapkan pasar bagi petani sehingga petani bisa menentukan sendiri harga kepada konsumen baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat internasional.

Baca juga: Menyoal Swasembada Pangan, Eksponen 98 Lutfi Nasution: Restorasi Tanah Bekas Lahan Tambang Menjadi Terobosan Baru

"Menurut saya ini inovasi baru dan revolusi teknologi disektor pertanian dibidang pemasaran, karena dengan demikian tengkulak bisa diatasi sehingga petani bisa kaya bisa menjadi keniscayaan," terangnya.

Lebih lanjut, ia berharap agar pemerintah melibatkan pihak swasta dalam mewujudkan ketahanan pangan yang memiliki semangat patriotisme dan nasionalisme, sehingga ketahanan pangan terwujud dan pertahanan nasional semakin kuat.