Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Pendidikan Sudah Jadi Bisnis

5 Desember 2012   12:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:09 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kini yang namanya pendidikan tidak lagi hanya mengurusi belajar dan mengajar di kelas, tetap semuanya sudah berbau dengan yang namanya uang atau bisnis. Lihat saja mulai dari pendaftaran masuk ke sekolah. Konon yang katanya "bebas biaya" dalam kenyataannya masih banyak terjadi pungutan-pungutan tidak resmi, entah dengan alasan biaya pembelian map, biaya ganti foto copy atau biaya lainnya.

Apalagi ketika seorang siswa sudah mulai masuk sekolah, orang tua harus siap-siap mengeluarkan biaya ekstra, mulai dari membeli baju seragam, pakaian olahraga, atau membeli buku tulis, buku paket atau buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Bahkan ada beberapa sekolah yang mengharuskan orang tuanya untuk membeli seluruh pakaian dari sepatu hingga topi ke sekolah walaupun melalui perantara koperasi siswa.

Belum lagi untuk sekolah-sekolah swasta yang  memang diperbolehkan memungut biaya seperti pembelian seragam, uang pangkal, iuran bulanan yang tinggi, pembelian buku/LKS dan lain sebagainya.

Saat awal tahun ajaran baru, omzet penjualan pakaian sekolah dari satu sekolah saja yang memiliki siswa sekitar tiga ratusan bisa mencapai ratusan juta, begitu juga dengan penjualan buku LKS atau buku paket omzetnya bisa mencapai puluhan bahkan hingga ratusan juta.

Bisnis dari dunia pendidikan tidak hanya sampai disitu, bahkan sekarang sampai ke soal ujianpun kini dijadikan lahan bisnis. Sehingga seorang guru yang seharusnya membuat soal sendiri kini tidak lagi membuat soal karena sudah diorganisir oleh pimpinan sekolah dengan perkumpulan pimpinan sekolah yang ada di wilayah yang bersangkutan.

Guru sekarang tidak usah pusing-pusing membuat soal ujian  tapi sayangnya materi yang diajarkan oleh guru ternyata berbeda dengan soal ujian. sehingga terkesan guru menjadi tidak profesional atau memberikan materi yang berbeda.

Belum lagi kegiatan-kegiatan yang lain yang tentunya orang tua pasti mengeluarkan uang dan sudah menjadikan lahan bisnis baru bagi sebagian orang yang menikmatinya. Sebenarnya masih banyak lahan bisnis di dunia pendidikan yang belum saya tulis.

Tulisan ini bukan memojokkan pendidikannya oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan pendidikan untuk bisnis. karena saya juga sebagai seorang guru tapi pendapatan gaji saya kebetulan masih dibawah UMR, yang mempunyai tiga anak yang semuanya masih sekolah dan membutuhkan biaya pendidikan yang sangat besar. Saya bisa merasakan kesulitan-kesulitan yang dirasakan orang tua yang memiliki pendapatan seperti saya apalagi pendapatannya dibawah saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun