Mohon tunggu...
Serigalapemalas
Serigalapemalas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nihilistik

Penulis pemalas yang nggak suka-suka amat menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyoal Fenomena "Sexting" dalam Hubungan Percintaan Generasi Muda

10 Februari 2020   11:53 Diperbarui: 10 Februari 2020   19:39 3929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sexting pacaran remaja (Image source: pexels.com)

Tak bisa disangkal, saat ini digitalisasi tidak hanya menyasar pada sektor industri saja, melainkan turut mengubah perilaku dan gaya hidup manusia modern. Pun, dalam hubungan percintaan, khususnya remaja, pengaruh digital dan pesatnya globalisasi turut mengubah gerak-gerik gaya pacaran zaman sekarang.

Seperti halnya sexting. sexting adalah dinamika anyar kala pacaran yang sering dilakukan remaja. Sexting, diambil dari kata sex dan texting, memiliki arti sebagai aktivitas seseorang yang mengirim atau menerima pesan berkonten seksual melalui telepon genggam (Lenhart, 2009). Baik berupa teks, gambar maupun video yang dikirim secara sadar oleh individu tertentu.

Jadi, sexting tidak hanya via teks saja kala chatting-an, tapi bisa juga berupa media foto dan video didalamnya.

Sexting ketika pacaran, biasa atau indikator bahaya? 

Dewasa ini, berdasar observasi pribadi dan cerita berbagai teman, frekuensi sexting dalam hubungan percintaan kawula muda cukup sering dilakukan. Alasannya beragam, mulai dari  sexting sudah menjadi bagian dari hubungan, mengikuti perkembangan zaman atau sudah jamak terjadi di pasangan muda lain.

Pap (Post A Picture) pose nakal maupun mengirim video pribadi bernuansa birahi diantara pasangan muda merupakan salah satu bentuk sexting yang kerap terjadi saat ini. Disamping itu, Baik lelaki atau perempuan, keduanya tak jarang aktif sebagai two-way sexter dalam sexting, jadi tidak sepihak dilakukan saja (sender & receiver).

Padahal, sexting dalam pacaran berpotensi memberikan dampak buruk pada psikis pelaku secara kontinyu di masa depan. Sebab, setelah mereka putus, adanya jejak digital, baik berupa foto maupun video nudity mantan pacar, hal itu bisa digunakan sebagai alat pemerasan atau mempermalukan sang mantan di masa depan.

Disamping itu, Sexting juga bisa menjadi jembatan utama menuju perilaku seks pra nikah pada remaja. Dimana, hal ini sudah menjadi rahasia umum dan berpotensi mencederai rasa percaya diri perempuan di masa depan.

Sementara itu, Dalam beberapa kasus fuckboy sering menjadi dalang utama mengapa banyak wanita muda rela melakukan sexting bahkan seks pra nikah persis seperti diceritakan oleh pelbagai pengguna twitter saat ini.

fuckboy atau populer ditulis fakboi, dilansir dari berbagai sumber, memiliki arti sebagai seorang pria yang berusaha mengambil hati wanita dengan modal rayuan gombal dan janji manis dengan tujuan untuk melakukan hubungan badan serta mencampakkannya.

Reputasi fuckboy yang tampan dan mempesona serta tak segan meminta sexting pada target yang dikuasainya, baik berupa foto topless maupun video pribadi, menjadi alasan utama fuckboy menjadi dalang sexters saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun