Aku tahu sekarang, bahwa kamu bersembunyi di balik angka-angka
Pada angka-angka hari, angka-angka tahun
Juga, pada deret-deret angka yang rumit tersusun
"Apakah tidak kau hapus saja angka-angka yang berderet itu?" begitu kalimatmu, yang bagiku bukan sebuah kalimat tanya
Bagaimana aku menghapusnya?
Mereka tidak sekedar angka-angka, ternyata
Dari angka-angka muda waktu ditandai, dimulai pada sebuah digit
Ketika kaki masih ringan diayunkan, dan jarak masih terasa lebih dekat ditempuh
Ketika berjalan terlalu pelan, maka berlari dapat dilakukan
Pada ayunan langkah-langkah di atas paving di dekat pohon yang belum lama ditanam
"Apakah kita akan melewatkan hari bersama?" tanyaku waktu itu
Lalu senyummu mengembang indah bersama pagi
Sebelum lalu kita membuka pintu yang berbeda
Aku melalui pintu bercat kuning, dan kamu menyelinap ke pintu berwarna perak
Pada masing-masing pintu, lorong-lorong panjang membentang
Dengan bunyi derit pintu
Dengan angin yang kencang bertiup
Dengan malam yang gelap dan kata-kata yang menempel di dinding waktu hendak disusun menjadi sebuah hikayat
"Aku tidak dapat menghapus angka-angka," kataku akhirnya
Angka akan tetap menjadi angka
pada deretnya dan pada susunannya
Tempat waktu menyembunyikan dirimu
Aku memang hanya menemukanmu di balik angka-angka, tidak lebih
Sekarang pohon-pohon kecil sudah merimbun
Dengan tajuk yang menjangkau sisi-sisi sungai
Akarnya sebagian mengikat paving sedemikian kuat, sebagian mengoyaknya pada deret angka yang terus bertambah