Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pada Lembah yang Menyaujana

3 Desember 2018   18:03 Diperbarui: 5 Desember 2018   15:13 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Catatan untuk Na (284)

Seberapa sunyikah sepi?

Sejauh apakah jarak?

Bila sepi hanyalah sunyi

Dan jauh hanyalah jarak

Maka tidak ada yang lebih sunyi daripada sepi pada jarak yang terus menjauh

Dan pada lembah yang menyaujana, jarak masihlah dapat tertempuh oleh waktu

Di antara kabut dan angin pagi, waktu akan melampaui jarak dan sepi menjadi lebih sunyi daripada sepi

Masihkah menunggu adalah hanya sekumpulan waktu?

Atau, menunggu adalah jarak yang terus membentang-menjauh?

Ataukah, menunggu adalah hanya waktu yang terus memendek?

Tidakkah pada ketiganya?

Sekumpulan waktu membentang-menjauh dalam waktu yang semakin pendek

Ketika kuduga mendekat, jalan terus memutar-menjauh

| Prambanan | 3 Desember 2018 | 00.30 |

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun