Mohon tunggu...
Dian Triana
Dian Triana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Tugas, semangat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisahku

9 November 2021   22:29 Diperbarui: 9 November 2021   22:33 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Segera setelah sampai, aku ,Soekarno dan Soebardjo langsung beruntung tentang bagaimana isi dari teks proklamasi yang akan diumumkan beberapa jam lagi. Banyak pendapat yang kita ber 3 berikan, kertas pun sudah banyak coretan, hingga kamipun mendapatkan teks yang sempurna untuk kemerdakaan. Di tengah rumah sudah menunggu Di ruang B.M. Diah, Sayuti Melik, Soekarni, dan Soediro. Sekeluarnya kami bertiga dari ruang makan, mereka langsung menghampiri kami , lalu Sayuti Melik langsung mengambil mesin ketikan nya, dan menulis naskah teks yang sudah aku, Soekarno dan Soebardjo tuliskan, setelah di ketik Soekarno dan aku segera menandatangani naskah tersebut. 

Tepat pada pukul 10.00 , aku mendampingi Soekarno untuk membacakan naskah yang sangat di dambakan oleh semua rakyat, aku berada di belakang nya sambil melihat pemandangan orang-orang yang sedang menunggu kebebasan nya, Soekarno akhirnya membacakan dengan lantang. " Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia , hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l, dilaksanakan dengan cara seksama dengan tempo yang sesingkat - singkatnya, Jakarta Hari 17 Bulan 8 tahun 05, Atas nama Bangsa Indonesia Soekarno Hatta. 

Setelah itupun Bendera kebanggaan bangsa ini akhirnya dikibarkan, dengan lantunan semua orang yang menyanyi lagu kebangsaan kami Indonesia Raya, semua orang terhanyut dengan kegembiraan, bersorak sorak mengatakan " Merdeka, merdeka" , tidak terasa air mataku ikut turun, akhirnya semua pengorbanan kami akhirnya terbayar sepenuhnya, kemerdekaan yang kami dambakan akhirnya terbuka lebar di depan mata. 

" Kita semua berhasil, rakyat dan semua pejuang berhasil, mencapai sampai titik ini, kemerdekaan, bukan sesuatu yang mudah untuk kita raih, tetapi kita semua dapat meraih nya, karena kita selalu bersama, kita kuat karena bersama, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, MERDEKA! " ucapku dan dijawab oleh mereka " MERDEKA! ".

......... 

" Akhirnya ya pak, walaupun itu sudah terjadi beberapa puluh taun, tapi masih terasa kegembiraan merdeka, kebebasan semua masyarakat yang di impikan sedari dulu, ibu bersyukur bapak bisa menggapai cita - cita bapak, bisa memerdekakan Negara ini, ibu harap kita semua dapat bahagia, menikmati kemerdekaan ini dengan penuh syukur dan gembira" Ucap istrinya yang sedang duduk di samping suaminya di tengah malam dengan bulan bersinar di atas sana. " Terimakasih telah selalu bersama bapak bu" Jawab Hatta dengan lembut dan membelai rambut istrinya yang sudah memutih. 

Selesai~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun