Berharap Kepada Manusia
Berharap kepada manusia
adalah kecewa yang diniatkan,
adalah luka yang dengan sadar kita undang,
adalah tangis yang perlahan kita bangun
dengan harapan-harapan yang menggantung.
Namun, anehnya...
kita tetap melakukannya.
Berkali-kali, meski tahu akhirnya
kita masih berharap pada sesama,
pada janji-janji fana,
pada kata-kata yang mudah berubah arah
seperti angin yang tak bisa digenggam.
Berharap kepada manusia
adalah pelajaran yang datang belakangan,
sering kali tak menyadari,
sering kali terlalu larut menyadari,
hingga hati kadung retak,
dan nurani pun sesak.
Kita baru sadar,
saat semua menjauh ketika kita rapuh.
Kita baru mengerti,
saat tak ada tangan yang menggenggam di saat sepi.
Dan di titik itu, barulah hati terarah,
kembali menengadah,
menyebut nama Tuhan dengan linangan pasrah.
Karena hanya kepada-Nya harap tak pernah sia-sia,
tak pernah dibalas luka,
tak pernah disambut dengan dusta.
Berharaplah kepada Tuhan...
yang tak pernah ingkar janji,
yang selalu dekat meski tak terlihat,
yang memberi meski kita sering hilang dalam syukur dan taat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI