Hening,....
Satu kata saja. Aku ingin hening. Tanpa berbicara, tanpa berkata-kata, tanpa berucap dan bersantun bahasa.
Hening,....
Mencoba mendengarkan sepi yang berbicara, dan menyatakan bahwa aku sedang jatuh cinta. Aku sedang membangun sebuah cinta dengan sepi.
Hening,....
Suara-suara yang tadinya samar saat keramaian sedang menyalak, menggonggong bagai serigala ompong, kini suara itu jelas terdengar.
Hening,...
Aku mendengarkan suara sepi yang sedang bergulat melumat hatiku dengan ciumannya yang dahsyat. Sepi telah memelukku erat, hangat, dalam lingkup malam nan pekat.
Hening,...
Tak kuduga dalam tahta sepi aku melihat malam kembali menggeliat di bawah tuntunan sang waktu. Kurasa telah kutitipkan rinduku pada rembulan yang tinggal separuh. Rinduku terlalu dalam pada selimut sepi yang menghangatkanku dari dingin kalbu.
Hening,....
Saat aku menyadari cintaku untuk sepi, telah datang dan menyeruak masuk dalam batin dan membangunkan aku dari mimpi indah nan semu.
Hening,...
Pati diri, pati ego, dalam hening kujumpai diriku meringkuk begitu kecil, hanya ingin berlindung dalam pelukan semesta, pada bening tatanan rahim seorang wanita.
Hening,...
*Solo, kala hening menyapaku mesra