teruntuk dia,Â
para pejuang kesehatanÂ
teruntuk kita,Â
renungkan dalam doa
Hari ini kubaca media
Wabahmu semakin mengembara
Banyak duka kautebar di penjuru dunia
Banyak luka merobek jiwa manusia
Kau belum lelah ternyata
Kau masih asyik mengudara, menyelusup manja
diam dan menggelitik rongga dada
begitu ceria bercanda hingga kami menggila
dalam kesakitan tiada kira
Rona. Kusapa kau penuh cinta
Kau palingkan muka dengan bulir airmata
Ada apa?
Bukankah kau senyum senang?
Bukankah kau melompat girang?
Kaumenangkan dunia yang ditata manusia
Kautakhlukkan dunia yang dijarah manusia
Kaubilang bumi merintih dan menangis
Karna penopangnya dihancurkan manusia
Kaukatakan bahwa ini pesanNya
Karna Ia maha Rahman Rahim
Aku masih takdzim mencerna maumu
Rona. Kusapa kau penuh dilema
Kautak anggap hanya angin lalu semata
Bukan. Bukan kau yang kuat
Tapi kami yang terlalu jahat
Karna kami tak mau tobat
Karna kami tak mau ingat
Karna kami selalu terjerat
Kefanaan, keglamoran, kejayaan, juga kekuasaan
Kami fanatik berlebihan hingga lupa sodara
Kami junjung egoisme bahkan kami beli semua
tuk sekadar melindungi diri
Rona, kau tahu?
Kami hanya takut mati
Hingga rela tak berbagi
Hingga tolak peti mati
Padahal ini tanah ibu pertiwi!
Kami slalu lupa
Kami ada karna kami dicipta
Kami slalu alpa
Kami kan kembali padaNya
Diaherna 11032020