Mohon tunggu...
Dhiya Fahriyyah Maritza
Dhiya Fahriyyah Maritza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Administrasi Publik (UMJ)

Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dinamika Kinerja Aparatur Negara: Perspektif Sumber Daya Manusia di Indonesia

14 Januari 2024   12:24 Diperbarui: 14 Januari 2024   14:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rumitnya tata kelola pemerintahan, kinerja aparatur negara berperan sebagai kunci utama yang menentukan efektivitas dan fungsionalitas sistem administrasi suatu negara. Dalam hal ini, perspektif sumber daya manusia menjadi titik fokus yang menjelaskan dinamika kerja ini. Indonesia sebagai sebuah negara dengan struktur birokrasi yang kompleks, harus dikaji hubungan dan interaksi antara sumber daya manusia dan aparatur negaranya. Yang kemudian dengan hal ini, akan didapatkan pemahaman mengenai tantangan dan peluang yang membentuk jalannya pemerintahan dan kinerja aparatnya.

Pada dasarnya, perspektif sumber daya manusia memegang peranan penting dalam memahami dinamika kinerja aparatur negara di Indonesia. Mesin birokrasi bangsa bukan sekadar struktur mekanis, melainkan juga sebuah organisme hidup yang digerakkan oleh kompetensi, motivasi, dan kapasitas manusia yang ada di dalamnya (Sawir, 2020). Dengan mencermati seluk-beluk sumber daya manusia di aparatur negara, terlihat bahwa efektivitas administrasi publik bergantung pada faktor-faktor seperti proses rekrutmen, modul pelatihan, kompetensi, dan budaya organisasi (Rosyida et al., 2021). Dalam konteks Indonesia yang beragam dan dinamis, kemampuan pemerintah dalam mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya manusianya secara strategis berdampak langsung pada efisiensi dan kemampuan adaptasi aparatur negara. Argumen ini menyatakan bahwa pemeriksaan yang mendalam terhadap elemen manusia dalam kerangka birokrasi sangat penting untuk memahami seluk-beluk yang mengatur kinerja aparatur negara dan, selanjutnya, untuk merumuskan strategi yang ditargetkan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan di Indonesia.

Di tengah kondisi Indonesia saat ini, dinamika kinerja aparatur negara dari sudut pandang sumber daya manusia mempunyai tantangan dan peluang. Negara ini bergulat dengan kebutuhan akan kelincahan dan kemampuan beradaptasi untuk mengatasi permasalahan yang muncul seperti kemajuan teknologi, pergeseran demografi, dan kompleksitas sosio-ekonomi. Meningkatnya permintaan akan personel yang terampil dan terspesialisasi memerlukan evaluasi ulang terhadap strategi rekrutmen dan inisiatif pengembangan profesional dalam aparatur negara yang berfokus pada pengembangan SDM (Hartati & Arfin, 2020). Pada saat yang sama, lanskap global yang saling terhubung menimbulkan tantangan yang memerlukan pendekatan berpikiran maju dalam pengelolaan sumber daya manusia. Meskipun pemerintah mengakui pentingnya sumber daya manusia dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, penerapan strategi dan kebijakan sebenarnya masih dalam proses. Dengan demikian, situasi saat ini mencerminkan titik kritis di mana efektivitas aparatur negara Indonesia bergantung pada perspektif sumber daya manusia yang strategis dan responsif (Rosyida et al., 2021), yang tidak hanya mengidentifikasi tantangan namun juga secara proaktif beradaptasi untuk menavigasi kompleksitas pemerintahan yang terus berkembang.

Salah satu contoh menarik yang menggarisbawahi pentingnya perspektif sumber daya manusia dalam memahami dinamika kinerja aparatur negara di Indonesia adalah dampak dari program pelatihan yang efektif. Memastikan bahwa pegawai negeri menerima pelatihan yang disesuaikan dan komprehensif menjadi suatu keharusan. Contoh menurut penelitian Rahman & Bakri, 2019) manajemen dan pelatihan yang berhasil telah terbukti menghasilkan peningkatan kompetensi kerja, peningkatan keterampilan pemecahan masalah, dan peningkatan kemampuan beradaptasi terhadap tantangan yang terus berkembang. Dengan berinvestasi pada program pelatihan yang memenuhi kebutuhan unik sumber daya manusianya, Indonesia tidak hanya meningkatkan kemampuan aparatur negaranya namun juga menumbuhkan budaya perbaikan berkelanjutan. Contoh ini menggambarkan bahwa pengembangan strategis sumber daya manusia bukan sekedar formalitas birokrasi namun merupakan katalis penting untuk memperkuat fondasi tata kelola yang efektif dalam lanskap sosio-politik yang kompleks dan dinamis seperti Indonesia.

Dalam menelaah dinamika kinerja aparatur negara di Indonesia melalui kacamata sumber daya manusia, penting untuk mempertimbangkan aspek-aspek yang dikritik dan hal-hal yang perlu diperbaiki. Salah satu kritik penting terletak pada kelambanan birokrasi dan perlunya respons yang lebih cepat terhadap tantangan-tantangan kontemporer. Kerangka birokrasi seringkali menemui inefisiensi sehingga menghambat kinerja optimal. Untuk mengatasi hal ini, struktur administrasi yang lebih ramping dan fleksibel sangat penting, sehingga mendorong inovasi dan ketangkasan. Selain itu, ada seruan untuk meningkatkan transparansi dalam proses perekrutan untuk mengekang potensi isu nepotisme atau favoritisme. Sehingga saran yang perlu diperhatian adalah dengan mencakup reformasi komprehensif dalam program pelatihan, menekankan pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan untuk membekali pegawai negeri dengan alat-alat yang dibutuhkan dalam kondisi yang berubah dengan cepat. Selain itu, menumbuhkan budaya kolaborasi dan berbagi pengetahuan dapat meningkatkan sinergi antar departemen. Sebagai penutup, mengakui kritik-kritik tersebut dan menerima saran-saran konstruktif akan membuka jalan bagi aparatur negara yang lebih tangguh, mudah beradaptasi, dan efektif, sehingga mendorong Indonesia menuju kemajuan berkelanjutan dan keunggulan tata kelola.


Referensi

Hartati, I., & Arfin. (2020). Strategi Pembangunan SDM Kementerian Keuangan Republik Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Era Disrupsi 4.0. Jurnal BPPK: Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan, 13(1), 109--129. https://doi.org/10.48108/jurnalbppk.v13i1.493

Rahman, A., & Bakri, R. (2019). Penataan Pengelolaan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui Dynamic Governance. Jurnal Konstituen, 1(1), 1--22. https://doi.org/10.33701/jk.v1i1.309

Rosyida, L., Hakim, A., & Saleh, C. (2021). Competency Based State Civil Apparatus Structuring in The Framework of Bureaucracy Reform. BISNIS & BIROKRASI: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi, 27(3). https://doi.org/10.20476/jbb.v27i3.12385

Sawir, M. (2020). Birokrasi Pelayanan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi (1st ed.). Sleman: Deepublish.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun