Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membayar Kerinduan

18 Agustus 2025   23:24 Diperbarui: 18 Agustus 2025   23:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : stock canva

Ingatanku masih bisa menjelaskan tentang garis senyum manismu

Di peron Terminal ini, kau sempat berjanji bahwa kepergianmu tak lama

Katamu rindu itu menyiksa, nyatanya kau memilih menikmati siksaan itu

Kini aku berdiri di tempat yang sama

Tempat di mana kau berjanji akan kembali lagi

Telah kusiapkan bubuk kopi kesukaanmu

Agar nanti menjadi teman kita bercerita

Sial

Kini aku yang tersiksa rindu

Aku ingin kita patungan membayarnya

Dengan pertemuan dan pelukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun