4. Pengukusan: Setelah kadar air berkurang lanjut proses pengukusan, di kukus hingga matang.
5. Biarkan di tempat terbuka sampai dingin: Setelah matang, angkat ampas dan pindahkan ke wadah terbuka, biarkan hingga dingin.
6. Peragian: Setelah ampas dingin, lanjut proses peragian. Berikan ragi sesuai takaran.
7. Pengemasan: Ampas dikemas dalam plastik
8. Fermentasi: Setelah selesai pengemasan, ampas difermentasi dalam suhu dan kelembaban yang terkontrol. Proses fermentasi bisa memakan waktu beberapa hari.
9. Pemasaran: Setelah proses fermentasi selesai, tempe gembus siap di pasarkan.
Mbak Fitri menjual tempe gembus dagangannya di Pasar Jatisrono, Wonogiri. Berangkat jam 3 pagi, tempe gembus dagangannya ludes hanya dalam hitungan jam, dan meraup keuntungan ratusan ribu perhari. Kesuksesan Mbak Fitri tentunya tidak lepas dari kerja keras dan tekad yang kuat.
Dari kisah diatas kita bisa menyimpulkan, bahwa tidak semua limbah itu merugikan. Kita bisa memanfaatkan limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat dan mengurangi dampak negatif.