Mohon tunggu...
Dewi Banowati Sukedos
Dewi Banowati Sukedos Mohon Tunggu... Freelancer

Memiliki hobi menulis dan ingin menyampaikan opini melalui artikel. Saya percaya bahwa menulis dapat menjadi sarana efektif untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. Dengan demikian, saya berharap dapat memberikan kontribusi positif melalui tulisan-tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Limbah Menjadi Berkah: Kisah Sukses Tempe Gembus Mbak Fitri

14 September 2025   08:48 Diperbarui: 14 September 2025   08:48 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ampas tahu yang didapat dari industri tahu (dok didapat dari tempat produksi)

4. Pengukusan: Setelah kadar air berkurang lanjut proses pengukusan, di kukus hingga matang.

Ampas dikukus hingga matang (dok didapat dari tempat produksi)
Ampas dikukus hingga matang (dok didapat dari tempat produksi)

5. Biarkan di tempat terbuka sampai dingin: Setelah matang, angkat ampas dan pindahkan ke wadah terbuka, biarkan hingga dingin.

Ampas didiamkan sesaat (dok didapat dari tempat produksi)
Ampas didiamkan sesaat (dok didapat dari tempat produksi)

6. Peragian: Setelah ampas dingin, lanjut proses peragian. Berikan ragi sesuai takaran.

7. Pengemasan: Ampas dikemas dalam plastik

Ampas dikemas dalam plastik (dok didapat dari tempat produksi)
Ampas dikemas dalam plastik (dok didapat dari tempat produksi)

8. Fermentasi: Setelah selesai pengemasan, ampas difermentasi dalam suhu dan kelembaban yang terkontrol. Proses fermentasi bisa memakan waktu beberapa hari.

9. Pemasaran: Setelah proses fermentasi selesai, tempe gembus siap di pasarkan.

Mbak Fitri menjual tempe gembus dagangannya di Pasar Jatisrono, Wonogiri. Berangkat jam 3 pagi, tempe gembus dagangannya ludes hanya dalam hitungan jam, dan meraup keuntungan ratusan ribu perhari. Kesuksesan Mbak Fitri tentunya tidak lepas dari kerja keras dan tekad yang kuat.

Dari kisah diatas kita bisa menyimpulkan, bahwa tidak semua limbah itu merugikan. Kita bisa memanfaatkan limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat dan mengurangi dampak negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun