Mohon tunggu...
Ambardewi
Ambardewi Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta seni, buku dan musik

Menulis adalah selera... Mengembangkan ide yang menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi adalah tabungan ilmu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri melainkan untuk orang lain.. Jangan memenjarakan ide.... keluar,,, dan tulislah!

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ada Apa dengan Sate Ponorogo?

19 Juni 2018   13:46 Diperbarui: 19 Juni 2018   13:59 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satay atau sate, sajian daging yang ditusuk dengan sujen atau tusuk sate dalam bahasa jawa ini mempunyai rasa yang gurih sedap dengan aroma panggangan arang yang menambah sensasi makan sate ini tidak akan pernah bosan.

Bagi para penggemar sate, entah itu sate ayam maupun daging (sapi atau kambing), pasti mempunyai style atau selera masing-masing untuk memilih jenis sate dengan jenis bumbu untuk disajikan. Bisa dimasak sate ala madura, sate jawa, sate komoh, sata taichan, sate padang dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, jika kita cermati tentang dunia persatean, hampir di seluruh wilayah mempunyai jenis sate khas nya sendiri, seperti di daerah Ponorogo sebagai kota Reog, juga mempunyai sajian sate yang khas menggugah selera makan.#dietmulaibesok

"Sate Salah Satu Kebanggan Kuliner Indonesia yang disukai Obama"

Perlu berbangga hati, sajian sate yang khas dari Indonesia adalah warisan kuliner luar biasa yang patut dilestarikan, dijaga dan dikembangkan,,,

Reog dan Sate Ayam

Sebenarnya, di wilayah Ponorogo sendiri juga mempunyai spot-spot pilihan sate pilihan yang bisa di kunjungi, diantaranya ada di jantung kota Ponorogo yaitu kawasan, gang sate, Nogolaten, Purbosuman, Achmad Dahlan dan Jalan Gajah Mada atau Ngepos. Dan kebetulan, kali ini saya jalan-jalan di Ngepos, jadi langsung merapat ke deretan warung sate yang terkenal itu.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Di Ngepos misalnya, meskipun ada beberapa penjual sate dan cenderung masih kerabat, mereka sudah mempunyai pelanggan setia masing-masing dan dari segi rasanya pun berbeda tetapi tetap enyaaak.... Rata-rata mereka telah menggeluti bisnis sate ini sudah dimulai dari nenek moyangnya dahulu alias bisnis keluarga.

Kalau di Ngepos sendiri, warung sate buka dari jam 08.00 wib hingga 21.00 wib. Jadi bagi anda yang ingin kuliner sate di malam hari, siap-siap gigit jari saja, karena warung sudah tutup. Hehehe

"Sak porsi sate iki, jian wareg tenan"

Satu porsi saja sudah sangat kenyang..

Rasa yang membuat susah move on.

Nah sobat, bagi kalian yang memang penggila sate khususnya sate ayam, pasti olahannya tidak jauh-jauh dengan pilihan bumbu kacang atau hanya dibumbui rempah saja sehingga rasanya mirip dengan sate taichan yang lagi hits saat ini. Tapi jangan salah, semula yang saya kira adalah sensasi ' biasa' pada saat menikmati dan mencoba sate ayam Ponorogo, ternyata rasanya adalah luarrrr biasaaa, empuuk, wenak pol dan maak nyussss.. hahaha lebay!

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Dengan irisan yang cukup membedakan dengan irisan sate ayam lain selain di Ponorogo, sate ayam disini lebih pipih atau menyerupai fillet sehingga berpengaruh pada daging ayam yang dibakar masih empuk dan bumbunya sangat meresap di dagingnya serta masih tebal dan berserat.

Bakarannya pun tidak terlalu kering dan cenderung masih basah dagingnya, sehingga di lidah saya, jujur sangat cocok! Coba padukan dengan sambal nya,,, hmmm,, dijamin lidah kalian ngga bisa move on...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun