Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi: Berlari Bersama Kucing

14 Agustus 2021   18:09 Diperbarui: 14 Agustus 2021   18:11 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini rumah Yosi, Klik, dan Bun | sumber: Enid Blyton dalam dewipuspasari.net

Aku tak menemui satpam di posnya. Pos mungil itu nampak kosong.

Nero berbelok di pertigaan. Aku tahu di sana mengarah ke pemukiman warga yang jalannya menurun, menuju sungai. Eh Nero stop ini udah terlalu jauh.

Nero tak melambatkan lajunya. Kami berlari menuju jalan yang menurun. Pelan-pelan Nero, nanti kita bisa jatuh tergelincir atau menggelundung.

Nero tak peduli. Sepertinya Nero nampak lebih besar dan lebih bersih.

Kami terus berlari. Langkahku yang ringan seperti melayang. Oh tidak, aku tersandung, aku harus menyeimbangkan diriku.

Sebuah petir melintas. Aku terkejut. Kucari Nero. Ia tak ada di depan. Ia rupanya ada di sebelahku. Menguatirkanku.

Aku tak apa-apa, Nero.

Lalu aku terkejut. Sangat terkejut. Di mana aku sekarang? Jalan yang menurun mengarah ke pemukiman warga telah berubah. Ini kebun bunga dengan sungai yang mengalir di sisi kiri.

Seperti ini gambaran panorama yang kujumpai | sumber gambar: patreon.com dalam pinterest
Seperti ini gambaran panorama yang kujumpai | sumber gambar: patreon.com dalam pinterest


Aku bergetar. Antara ketakutan dan juga gembira. Pemandangan di sekitarku begitu menawan. Tapi bagaimana bisa aku ke sini dan bagaimana nanti aku kembali ke rumah.

Ada peri menyapaku. Hei ini seperti dalam dongeng fantasi yang sering kubaca. Ada peri dengan sayapnya yang mungil. Suaranya seperti burung, merdu dan nyaring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun