Bingung di Nganjuk
Kami melongo ketika oleh petugas kami diminta keluar Tol Wilangan dan lewat jalan biasa. Padahal di aplikasi kami diminta jalan terus lewat Salatiga - Kertosono. Tapi semua kendaraan diarahkan ke sini, mungkin sedang ada sesuatu atau memang jalannya belum selesai dibangun.
Pilih Pare atau Surabaya?
Ketika tiba di Kertosono jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 16.00. Kami ragu antara memilih lewat Mojokerto dengan mencicipi tol Kertosono-Mojokerto ataukah melalui jalur berkelok-kelok Pare-Pujon-Batu-Malang. Akhirnya kami memilih Mojokerto karena kami penasaran dengan tol fungsional. Sebelumnya kami pernah mencoba jalur berkelok Pujon. Lumayan seram dan bus-bus suka menyalip meskipun jalurnya sempit.Â
Kami kemudian mencobai rest area di tol fungsional ini. Di sini ada minimarket, penjual cepat saji, kafetaria mungil, juga ada toilet dan mushola. Fasilitasnya cukup komplet sih.
Setelah Seribu Kilometer
Dari Pandaan, si putih menyusuri Purwosari-Lawang-Singosari baru memasuki kota Malang. Kulirik pasangan, ia nampak lelah. Sementara keponakanku masih segar bugar karena ia sering tidur selonjor di bangku tengah.Â
Akhirnya kami tiba juga setelah menempuh sekitar 1000 Km dan menghabiskan dua hari di perjalanan. Sebuah catatan perjalanan mudik yang melelahkan sekaligus menyenangkan.