Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mudik Jakarta-Malang, Tol Fungsional Bikin Perjalanan Lebih Cepat

13 Juni 2018   05:34 Diperbarui: 13 Juni 2018   12:14 19187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersiap memasuki tol fungsional Jawa Timur (dokpri)

Pemandangan sawah hijau menyambut (dokpri)
Pemandangan sawah hijau menyambut (dokpri)
Di beberapa tempat ada persimpangan sehingga kami harus ekstra hati-hati. Ada petugas yang juga berjaga-jaga (dokpri)
Di beberapa tempat ada persimpangan sehingga kami harus ekstra hati-hati. Ada petugas yang juga berjaga-jaga (dokpri)
Dari Surakarta menuju Jawa Timur (dokpri)
Dari Surakarta menuju Jawa Timur (dokpri)

Bingung di Nganjuk

Kami melongo ketika oleh petugas kami diminta keluar Tol Wilangan dan lewat jalan biasa. Padahal di aplikasi kami diminta jalan terus lewat Salatiga - Kertosono. Tapi semua kendaraan diarahkan ke sini, mungkin sedang ada sesuatu atau memang jalannya belum selesai dibangun.

Kami diarahkan keluar lewat jalan non tol (dokpri)
Kami diarahkan keluar lewat jalan non tol (dokpri)
Kami bengong di jalan menuju Nganjuk. Jalannya sempit dan padat. Kami meraba-raba jalan menuju Kertosono. Untunglah sejam kemudian jalanan mulai lebar dan mulus sehingga kami tak lagi cemberut. Dengan jalan non-tol tersebut selama dua jam, kami hanya menambah sekitar 40 Km. Target tiba sebelum jam berbuka puasa pun kandas.
Kami pun lewat jalan biasa dari Nganjuk ke Kertosono (dokpri)
Kami pun lewat jalan biasa dari Nganjuk ke Kertosono (dokpri)

Pilih Pare atau Surabaya?

Ketika tiba di Kertosono jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 16.00. Kami ragu antara memilih lewat Mojokerto dengan mencicipi tol Kertosono-Mojokerto ataukah melalui jalur berkelok-kelok Pare-Pujon-Batu-Malang. Akhirnya kami memilih Mojokerto karena kami penasaran dengan tol fungsional. Sebelumnya kami pernah mencoba jalur berkelok Pujon. Lumayan seram dan bus-bus suka menyalip meskipun jalurnya sempit. 

Sudah mulai sore kami harus bergegas (dokpri)
Sudah mulai sore kami harus bergegas (dokpri)
Maka si putih pun melaju. Jalanan tolnya cukup mulus.

Kami kemudian mencobai rest area di tol fungsional ini. Di sini ada minimarket, penjual cepat saji, kafetaria mungil, juga ada toilet dan mushola. Fasilitasnya cukup komplet sih.

Tol menuju Mojokerto cukup banyak peminat (dokpri)
Tol menuju Mojokerto cukup banyak peminat (dokpri)
Setelah Mojokerto kami pun memasuki Surabaya. Kami keluar di Waru untuk berlanjut ke Tol Gempol-Pandaan. Ya kami lagi-lagi terpaksa berbuka di jalan. Karena sudah gelap kami pun tidak bisa mencobai tol fungsional hingga ke Malang. Tol tersebut ditutup selepas pukul 17.00 karena masih belum berpenerangan.

Menjajal rest area di tol Kertosono-Mojokerto (dokpri)
Menjajal rest area di tol Kertosono-Mojokerto (dokpri)

Setelah Seribu Kilometer

Dari Pandaan, si putih menyusuri Purwosari-Lawang-Singosari baru memasuki kota Malang. Kulirik pasangan, ia nampak lelah. Sementara keponakanku masih segar bugar karena ia sering tidur selonjor di bangku tengah. 

Akhirnya kami tiba juga setelah menempuh sekitar 1000 Km dan menghabiskan dua hari di perjalanan. Sebuah catatan perjalanan mudik yang melelahkan sekaligus menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun