Dewi Puspasari
Mohon Tunggu...Konsultan - Penulis dan Konsultan TI
Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net;
www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com
Bersiap memasuki tol fungsional Jawa Timur (dokpri)
Ada rasa penasaran mencicipi tol fungsional hingga Surakarta
Setelah Tol Kanci Pejagan, maka kami pun mencicipi tol fungsional dari Pemalang hingga Batang. Kondisi tol fungsional ini beragam. Ada yang jalannya relatif mulus, ada juga yang masih bergelombang. Tepi kanan kirinya ada juga yang belum kokoh, padahal bagian kanan kirinya ada yang berupa jurang. Kami pun melaju dengan hati-hati.
Tol fungsional Jawa Tengah (dokpri)
Tol fungsional ini memiliki pemandangan indah. Ada yang berupa persawahan hijau. Bikin adem memandangnya. Di luar pemandangan tersebut, eh ada saja yang iseng dan kurang tertib kemudian beristirahat di bahu jalan dengan menggelar tikar dan berpiknik. Wah wah wah, ada ada saja.
Jalannya ada yang mulus ada pula yang masih bergelombang (dokpri)
Yang bikin deg-degan ketika melalui tol fungsional arah Batang. Sudah pukul 17.00 WIB, langit mulai gelap. Jalanan mulai gelap karena minim penerangan. Kemudian kami melihat pepohonan rimbun, kami teringat dengan Alas Roban, apalagi ada rest area bernama Roban.
Setelah keluar sebentar, kami kembali bergabung dengan Tol Batang-Semarang. Tolnya bagus, di bawah tol penuh cahaya lampu. Setelah itu kami bergabung ke Tol Bawen-Salatiga dan dilanjut tol fungsional Salatiga-Kertosono.
Jalur tiba-tiba melambat dan diberi pembatas, ternyata di sini adalah gerbang pembayaran (dokpri)
Menurutku adanya tol fungsional ini sangat membantu para mudikers. Tol ini ditutup pada pukul 17.00 karena penerangannya masih sangat terbatas. Dulu biasanya kami menghabiskan sekitar 12 jam menuju Semarang dalam kondisi normal. Dengan adanya tol fungsional ini waktu perjalanan lebih ringkas. Kami berangkat pukul 05.00 dan tiba pukul 21.00. Jika dihitung-hitung kami beristirahat total 4 jam, sehingga waktu tempuh dari Jakarta-Surakarta 12 jam. Padahal ini masa mudik lho.
Menyusun energi dulu di Surakarta
Tiba di Surakarta jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul 21.00 WIB. Kami kelelahan dan kelaparan sehingga akhirnya memutuskan bersantap di hotel.
Hotelnya klasik dan kental akan nuansa etnik. Aku memesan sup buntut sapi. Ah biarlah sekali-kali memanjakan diri.
Bersantap dulu di resto hotel (dokpri)
Selepas mandi kami pun langsung pulas. Setelah bangun sahur dan sholat Subuh, kami lanjut tidur hingga pukul sepuluh. Keponakanku susah dibangunkan, ia masih begitu mengantuk. Ia lalu lanjut tidur selama perjalanan.
Etape kedua terbantu dengan Tol Salatiga-Kertosono
Kami berangkat selepas Dhuhur. Pasangan dan keponakan nampak lelah sehingga aku pun memutuskan untuk berkendara santai dan berangkat siang. Kami pun kembali masuk ke Tol Salatiga-Kertosono. Jalanannya tidak padat oleh pemudik. Sudah ada beberapa rest area, namun ada perlintasan jalan sehingga ada petugas yang berjaga, menentukan pihak yang akan melaju.