Mohon tunggu...
Dewiyatini
Dewiyatini Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Penulis Lepas, Kontributor, Fotografer Amatir, Videographer Kulakan, Tukang Dongeng, Separuh IRT, Separuh Pekerja Lepas, Kurir Makan Siang, Camilan Hunter, Fans Bakso-Thing, Eksperimental Chef, Bodyguard Suami.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Drama Kebijakan Jeje Ritchie Ismail: SK Ditandatangani, Kemudian Dibatalkan Bikin DPRD Patah Hati

22 September 2025   08:19 Diperbarui: 22 September 2025   08:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Website resmi Kabupaten Bandung Barat

Nih, tumben-tumbenan ibu bawel mau mengomentari politik. Saya harus nimbrung karena ini berkaitan dengan domisili. Ibu rumah tangga, harus bersuara kalau berkaitan dengan kebijakan di daerahnya. 

Kalau ada surat rapat dari RT saja sudah bikin heboh, apalagi kalau seorang kepala daerah bikin keputusan yang ditandatangani, lalu tiba-tiba dibatalkan lagi. Nah, itulah yang dilakukan Jeje Ritchie Ismail, Bupati Bandung Barat kita tercinta.

Bayangkan, tanggal 1 September 2025, Jeje meneken surat keputusan soal kenaikan tunjangan DPRD. Baru juga 20 hari berjalan, eh, sudah dibatalkan. Ibarat anak baru belajar jalan, baru tiga langkah sudah jatuh karena keburu disenggol. Ibu-ibu bawel kayak saya mah langsung geleng-geleng kepala: ini pejabat atau pelawak?

Jeje dan Surat Ajaib Tanggal 1 September

Mari kita runut. Surat Keputusan Bupati (Kepbup) Nomor 100.3.3.2/Kep.223-Setwan/2025 resmi menaikkan tunjangan anggota DPRD.

Warga? Langsung panas dingin. "Lah, kita ini tiap hari belanja bawang aja ngos-ngosan, sekolah anak bocor nggak diperbaiki, eh malah mikirin kantong DPRD." Begitu komentar ibu-ibu di warung sayur.

Nah, baru dua minggu lebih sedikit, tiba-tiba Jeje bilang: "Setelah kajian mendalam, saya membatalkan keputusan kenaikan tunjangan."

Kajian mendalam katanya. Tapi, bu, saya jadi bingung, lalu tertawa. Kajian itu dilakukan sebelum meneken atau setelahnya? Kalau setelah, ya artinya rakyat sudah keburu sakit hati duluan.

Dampak Politik: Belajar Jalan, Tapi Disenggol

Kalau di dunia anak kecil, ini seperti bocah baru belajar jalan. Masih batita politik, kata orang. Belum tegap betul, sudah ditarik bajunya. Jadinya oleng. Terus ngikut sama yang narik baju.

Secara politik, DPRD pasti merasa dicurangi. Harapan sudah dibangun dengan SK resmi, tiba-tiba ambruk karena dibatalkan. Itu sama saja seperti janji arisan RT yang diumumkan dapat hadiah kulkas, eh pas hari H ternyata cuma dapat kipas angin.

Tidak heran jika ke depan, DPRD akan lebih galak pada Jeje. Atau setiap ada kebijakan Jeje yang memerlukan persetujuan DPRD bisa saja dipersulit dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun