Mohon tunggu...
Dewayuanata WilhelminaGS
Dewayuanata WilhelminaGS Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa Universitas A'isyiah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mataf Day 1 UNISA Yogyakarta 2025

16 September 2025   21:14 Diperbarui: 16 September 2025   21:14 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mataf day 1 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta pada tanggal 16 September 2025, Menyelenggarakan paparan materi penting bagi mahasiswa baru sebagai bekal mahasiswa kedepan

Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth
Pemateri: Ibu Kompol Leo Nisya Sagita,S.I.K.,

Mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan era post-truth, yaitu kondisi ketika opini dan emosi lebih dipercaya dibanding fakta. Tantangan utama adalah maraknya hoaks, disinformasi, dan paparan paham radikal yang melemahkan semangat nasionalisme.

Peran Mahasiswa

1. Agent of Change
Penggerak perubahan positif dalam masyarakat.
2. Iron Stock
Cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan.
3. Kekuatan Moral
Penjaga nilai luhur Pancasila dan integritas bangsa.
4. Kontrol Sosial
Mengawasi jalannya pemerintahan dan pembangunan demokratis.

Ancaman di Era Post-Truth

1. Hoaks dan disinformasi menyebar cepat di era digital.
2. 39% mahasiswa terpapar paham radikal (Lemhannas RI, 2024).
3. Mahasiswa harus mampu menyaring informasi serta menjaga integritas.

Strategi Mahasiswa

1. Literasi Digital: Verifikasi sumber, gunakan platform fact-checking, edukasi medsos bertanggung jawab.

2. Pendidikan Kewarganegaraan: Diskusi Pancasila, workshop bela negara, seminar kebangsaan.
3. Kegiatan Sosial Budaya: Festival budaya, bakti sosial, pelestarian tradisi lokal.

Kesimpulan
Bela negara bukan hanya militer, tetapi sikap aktif mahasiswa: belajar, taat hukum, melestarikan budaya, menolak radikalisme. Dengan integritas, persatuan, dan kedaulatan, mahasiswa menjadi kunci ketahanan bangsa di era digital.

Mari jadikan bela negara sebagai gerakan nyata di era post-truth demi Indonesia yang kokoh dan berdaulat.

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Pemateri: Bapak Amika Wardana, S.Sos.,MA.,Ph.D.

Sebaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA)
1. Total: 162 PTMA (10 Perguruan Tinggi 'Aisyiyah, 152 Perguruan Tinggi Muhammadiyah)
- Bentuk Perguruan Tinggi:
 - Universitas: 59
 -Sekolah Tinggi: 89
 - Institut: 26
 - Politeknik: 4
 - Akademi: 1
 - Akreditasi Institusi:
 - Unggul: 19
 - Baik Sekali: 40
 - Baik: 16
 - B: 72
 - Dalam Proses: 15
 - Sebaran:
 - Sumatera: 34 PTMA
 - Jawa: 75 PTMA
 - Bali & Nusa Tenggara: 7 PTMA
 - Kalimantan: 10 PTMA
 - Sulawesi: 28 PTMA
 - Maluku: 2 PTMA
 - Papua: 5 PTMA
 - Malaysia: 1 PTMA

Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.

Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum, filsafat.

Fungsi awal: menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).

Perguruan Tinggi Modern
- Renaisans & Pencerahan: humanisme, rasionalitas, sains.
- Model Humboldt (abad ke-19): kesatuan riset & pengajaran, kebebasan akademik.
- Perguruan tinggi sebagai instrumen negara-bangsa & modernisasi.
- Demokratisasi akses: pendidikan jadi hak warga negara.
- Marketisasi: pendidikan sebagai investasi modal manusia.
- 21st Century Skills: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital.
- Peran baru: riset global, civic engagement, solusi isu-isu kemanusiaan.
- Universitas = ruang pencarian kebenaran + pelayanan kemanusiaan.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA)

memulai jejak pendidikan tingginya pada tahun 1955 dengan mendirikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), yang berakar dari komitmen pendidikan sejak 1912. Jaringan ini adalah jaringan perguruan tinggi swasta terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 163 unit. PTMA mengintegrasikan nilai-nilai Islam Berkemajuan dengan ilmu pengetahuan, menjunjung kemandirian dan filantropi, serta berorientasi pada masa depan untuk menjadi kampus berdampak yang unggul dalam akademik, riset, dan digitalisasi.

Menjadi Mahasiswa
- Menguasai Ilmu dan Keterampilan: Mendalami bidang studi yang dipilih serta mengasah keterampilan berpikir, komunikasi, dan teknologi.
- Mengembangkan Diri: Membentuk karakter, kemandirian, dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan hidup.
- Berpikir Kritis dan Kreatif: Belajar menganalisis masalah, menemukan solusi, serta berinovasi.
- Mempersiapkan Karier dan Masa Depan: Menjadi bekal untuk dunia kerja, profesi, maupun pengabdian masyarakat.
- Memberi Kontribusi pada Masyarakat: Menggunakan ilmu dan kapasitas diri untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun