Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepasang Sandal

28 September 2023   18:41 Diperbarui: 28 September 2023   19:34 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semudah itukah? Dalam hitungan beberapa musim bersama Bli, tak mudah bagi Ayuk melupakan. Bli. Tanpa Bli Ayuk mungkin sudah terjerumus dalam hitam kelam kehidupan. Itu yang tak bisa aku lupakan Bli."

"Itu masa lalu Ayuk. Tidak hanya dirimu yang mengalami. Kebetulan saja Bli mendapati dirimu."

"Masa lalu itu yang ingin aku nikmati malam ini. Aku serahkan semuanya pada Bli. Obati rinduku Bli."

Ayuk makin menyandarkan tubuhnya di dadaku. Aku tak kuasa menahan degup asmara. Pusaran hasrat meletup-meletup. Akankah Aku mempermainkan perempuan yang merebah di dadaku? Semudah itukah kehormatan Ayuk dan kehormatanku kan runtuh? Aku menarik nafas.

"Ayuk, aku paham maksudmu. Tapi Aku lebih paham, kau sudah milik orang lain. Itu yang harus kita jaga."

"Tidak Bli. Tidak...Malam ini apa yang Aku punya milik Bli. Aku ingin habiskan malam ini di sini. Di sini... bersama Bli. Biarkan pilihanku seperti ini."

Aku kehabisan akal membendung kerinduan Ayuk yang kian membuncah. Kecuali Aku biarkan malam yang bertaburan bintang kan menjadi saksi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun