Mohon tunggu...
deva elisia
deva elisia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

With a good experience in public speaking, communication and voice over. Have high interest in photography, videography and broadcasting.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Profil dan Biodata Ghani Yoseph, Viral Usai Liput Benda Peninggalan Sejarah Terbengkalai

6 Maret 2024   23:57 Diperbarui: 6 Maret 2024   23:58 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ghani Yoseph, konten kreator TikTok "Jurnalisme Warga"/Foto: @ghaniyoseph (Instagram)

Jauh sebelum memasuki jenjang pendidikan tinggi, Ghani lebih dulu aktif sebagai musisi di komunitas Reyogland Hip-Hop Ponorogo. Itu bermula di tahun 2016, ketika ia masih duduk di bangku SMP. Dari sanalah ia mulai mengenal para pegiat komunitas kreatif di Ponorogo dan sekitarnya. Di skena musik Hip-Hop, Ghani dikenal dengan moniker Gan StateOfMind.

Saat gelaran Cassette Store Day chapter Ponorogo di tahun 2019, Ghani merilis double single berbentuk kaset pita edisi terbatas. Rilisan ini berisi dua trek, masing-masing berjudul "Batara Garuda" dan "Rahwana". Ghani menggaet Kwalik Mega, rapper asal kolektif Kidjumpstreet, Aceh pada trek "Rahwana". Dalam hitungan jam, rilisan kaset pita Gan StateOfMind habis terjual.

Masih saat usia 17 tahun, lahir mini album (EP) perdana Gan StateOfMind dengan mengusung tajuk "Nisantara". Berisi enam trek, mini album Nisantara diproduseri oleh beatmaker asal Aceh Napalm68. Album ini dirilis secara fisik dalam bentuk CD secara terbatas. Digelar Release Party sebagai puncak perilisan mini album, di mana band-band lokal turut tampil sebagai pembuka pertunjukan.

Hampir keseluruhan karya musik yang Ghani ciptakan bersuara tentang kritik sosio-politik. Hal itu sudah kontras terlihat dari tajuk mini album yang ia usung, Nisantara. Seringkali Ghani mengemas kritik sosial politik melalui folklore. Misalnya pada judul “Guel” yang terinspirasi cerita rakyat dari Nanggroe Aceh Darussalam, “Rahwana” dari wiracarita Ramayana, serta “Batara Garuda” dari cerita Garuda Wisnu Kencana.

Dengan nuansa musik hardcore hip-hop, Ghani seringkali menuliskan kritik lewat lirik rap. Tak hanya dari segi musikalitas, ia juga melakukan kritik lewat pertunjukan. Pada bulan Oktober tahun 2020, ia pernah mengadakan pertunjukan musik di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalan Anggrek, Ponorogo. Saat itu diketahui Kabupaten Ponorogo sedang dalam masa Pemilihan Kepala Daerah. Secara sarkas, dirinya mengusung “Konser Elektabilitas” sebagai tajuk pertunjukan. Saat pertunjukan, turut tampil Halahmboh, musisi noise asal Ponorogo.

Melalui proyek musik hip-hopnya, Ghani terbilang moncer. Proyek musiknya turut diberitakan oleh media musik skala nasional. Di antaranya yakni Hookspace, DCDC, Vojo Music, Kepsir Project, dan Terpapar Musik. Dirinya juga menjadi musisi pertama asal Ponorogo yang diberitakan oleh Billboard Indonesia.

Pada tahun 2020, proyek musik Gan StateOfMind dilabeli sebagai “Musisi Terbaik Kota Ponorogo” oleh Benbenan.com, portal berita musik independen asal Ponorogo. Setelahnya, Ghani sempat bergabung di redaksi Benbenan.com. Ia melakoni tugas sebagai content manager hingga awal tahun 2021.

Mini Album (EP) Nisantara oleh Gan StateOfMind/Foto: @ganstateofmind (Instagram)
Mini Album (EP) Nisantara oleh Gan StateOfMind/Foto: @ganstateofmind (Instagram)

Jurnalis

Sejak bergabung dalam redaksi Benbenan.com, ketertarikan Ghani pada dunia jurnalistik kian menguat. Kendati memulai di genre jurnalisme musik, Ghani terus mendalami dunia jurnalistik dengan menjadi mahasiswa konsentrasi jurnalistik program studi Ilmu Komunikasi.

Ghani sempat menjadi jurnalis magang di Kabar Trenggalek, media yang menaruh fokus utama pada isu lokal di Kabupaten Trenggalek. Liputan yang ia tulis kebanyakan berfokus pada komunitas kreatif, pegiat seni dan budaya serta peristiwa. Tak jarang pula, Ghani menulis tentang sosok yang menyuarakan tolak tambang emas Trenggalek oleh PT Sumber Mineral Nusantara. Sebab, tambang emas dengan luas konsesi terbesar di pulau Jawa itu dinilai sangat berpotensi merusak lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun