Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Pertama Sissy

18 Oktober 2020   22:08 Diperbarui: 18 Oktober 2020   22:19 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lifestyle.okezone.com/

"Sissy, mungkin tidak seharusnya aku lari dari kehilanganku.  Kemarin, aku dan Alea sudah memutuskan setelah akhir semester ini aku kembali ke Jogya.  Disana masih ada si Mbah yang kepikiran tentang aku.  Aku dan Alea sendiri sebenarnya sudah mempunyai rencana sebelum kecelakaan maut itu terjadi," jelas Donny

Hari-hari selanjutnya tidaklah semanis sebelumnya.  Sebagai guru Donny berusaha untuk mengimbangi kehilangan Sissy yang tak pernah terucapkan olehnya.  Mengerti banget bagaimana kekecewaan itu dirasakan oleh si tomboy ini.

Sesekali masih seperti dulu Donny mengajak anak-anak IPA untuk menghabiskan waktu nonton bareng atau sekedar makan bareng.  Berbeda dengan sebelumnya tidak selalu Sissy hadir, dan semua sahabat Sissy memahami.

Tidak terasa akhir semester itu tiba.  Meski berusaha untuk melupakan, tetapi berat bagi Sissy untuk mengikari hatinya.  Selama ini berusaha keras dirinya mematikan rasa cinta itu.  Cinta yang diketahui oleh Donny meski tak terucapkan oleh Sissy.

"Sy, elu tahu khan sore ini Pak Donny balik ke Jogya?  Kata gua mending lu bilang sama dia kalau elu suka.  Nggak baik elu menghukum diri lu seperti ini Sy," nasehat Dea sahabatnya sembari mengaduk semangkok bakso di kantin sekolah mereka.  Tetapi Sissy hanya diam membisu, mencoba tegar sementara hatinya hancur.  Membayangkan cinta pertamanya bahkan tak boleh untuk diucapkan?

Sore itu mendadak dengan keberanian tersisa Sissy mencoba mencari lelaki yang telah mencuri hatinya itu.  Dikejauhan dilihatnya Donny sedang menunggu kereta api jurusan Jogya di Stasiun Gambir.  Berlahan didatenginya Donny.

"Selamat jalan pak," suara Sissy berlahan yang menganggetkan Donny.

Kaget, tetapi senyum bahagia itu jelas terlihat ketika Donny menengadahkan wajah melihat tajam mata Sissy.  Disana memang ada cinta dan kehilangan tetapi bukan cinta seperti milik Sissy.

"Selamat jalan pak, ulang Sissy kembali.  Aku...aku..suka sama bapak.  Maaf, karena aku lancang mencintai bapak," mengaku Sissy dengan keberaniannya yang tersisa.

Tidak banyak percakapan diantara keduanya.  Hanya permintaan Donny, "Jangan panggil aku bapak Sy.  Panggil aku kakak, kamu adalah adekku."

Kereta Argo Dwipangga kemudian terlihat memasuki peron.  Mata Sissy terlihat hancur, dan Donny menyadari ini semua.  Digenggamnya tangan Sissy memberi damai.  "Ssst...kenapa harus begitu reaksi kamu?  Belajar yang rajin, tembus PTN dan lanjut Jogya yah.  Aku dan Alea menunggu kamu disana dek," suara Donny memberi semangat meski disana ada rasa getar terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun