Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Bangunkan Aku, Lilik Fatimah Azzahra!

13 Mei 2018   16:48 Diperbarui: 13 Mei 2018   16:51 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: aliexpress.com

Lancang! Nyalimu sungguh telanjang!

Kuperingatkan padamu, jangan bangunkan aku! Bukan hanya jiwamu yang binasa, pun belulangmu habis terlumat.

Tidakkah kau lihat potongan-potongan tubuh yang tergantung di kisi-kisi langit? Merekalah pemilik nyali-nyali telanjang yang jantungnya kucincang di atas meja, yang bola matanya kurebus dengan air garam, sementara lidahnya baru saja kuinjak-injak?

Rasakan tetes-tetes darah yang membasahi bulu matamu, serupa gerimis mengemis belas kasih. Anyir. Getir.  Itulah darah para pengecut yang merinduiku berkali-kali. Berkali-kali pula kusayat tubuh mereka sebelum maut mengurai ususnya.

Sadis?

Memang!

Dan aku suka itu!

Lilik Fatimah Azzahra, pulanglah! Lalukan saja niatmu dari hadapanku sebelum kau lari terkencing-kencing sembari memunguti malu yang berserakan di halaman rumahku. 

Sekali lagi kuperingatkan padamu, jangan bangunkan aku! Atau api neraka akan menjilati tubuhmu!

-

Sebagai balasan untuk Lilik Fatimah Azzahra : Kutantang Kau, Desol!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun