Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai "Hurry Sickness", Ketika Sikap Terburu-Buru Telah Merajai Diri

1 Desember 2021   14:16 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:38 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hurry sickness, pola perilaku yang mengakibatkan kita merasa terburu-buru.| Sumber: Freepik via parapuan.co

Dampak pertama yang bisa kamu rasakan adalah terkait waktu untuk menyelesaikan seluruh tugas yang ada menjadi tidak beraturan.

Misalnya, ketika itu kamu mendapatkan tanggung jawab untuk melaporkan semua tagihan yang masuk sebelum tanggal 25 (closing) di setiap akhir bulannya.

Namun, kamu sendiri malah melaporkan tagihan yang ada ke bagian selanjutnya ketika memasuki tanggal 20 ke atas menjelang tanggal 25. Padahal, tagihan yang masuk sudah terjadi sejak awal bulan. 

Alhasil, kamu mengerjakannya menjelang deadline dan terkesan tergesa-gesa. Waktumu semakin tidak beraturan, karena kamu mengerjakannya tidak pada tempatnya. 

Belum lagi laporan akhir bulan yang harus kamu laporkan, hingga akhirnya semua tugas kamu borong secara bersamaan di satu waktu menjelang deadline. 

Dampak kedua yang akan kamu rasakan adalah terkait hasil yang didapatkan bisa saja tidak maksimal. Dampak kedua ini saling berkesinambungan dengan dampak pertama. 

Ketika waktu yang kamu gunakan sudah tidak beraturan dan kamu menyelesaikan semuanya dalam satu waktu, besar kemungkinan akan menghasilkan peluang yang besar terkait hasil yang tidak maksimal, karena fokus yang kamu gunakan telah bercabang.

Itulah sebabnya, untuk menghindari hurry sickness kamu bisa memulainya dengan cara berikut ini, seperti: 

Ilustrasi hurry sickness | sumber: healthdigest.com
Ilustrasi hurry sickness | sumber: healthdigest.com

To do list

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan dengan to do list, kamu sendiri bisa menyediakan buku khusus sebagai catatanmu. Di dalam buku tersebut kamu sendiri bisa menuliskan job description yang sudah menjadi tanggung jawabmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun