Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "People Pleaser" dan Solusi Mengatasi Rasa Tidak Enakan

13 September 2021   18:56 Diperbarui: 24 September 2021   23:34 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi people pleaser | sumber: Pexels/Vie Studio

Ketiga, prioritaskanlah dirimu sendiri bukan orang lain. Sebelum memprioritaskan orang lain, ada baiknya kamu memprioritaskan dirimu sendiri. Agar tidak menimbulkan kerugiaan pada dirimu, tentunya.

Seperti yang dilakukan oleh Alesya pada ilustrasi di atas, Alesya terlalu sungkan untuk mengatakan tidak, dan Alesya terlalu tidak enakan menolak Tifani. Sehingga dirinya menerima semua permintaan Tifani. 

Sudah terlihat secara jelas bahwa Alesya lebih memprioritaskan urusan Tifani daripada urusannya sendiri, padahal urusan yang harus dilakukannya tersebut jauh lebih penting. 

Itulah sebabnya, kamu harus memahami konsep yang ada. Jangan asal memberikan prioritas, hanya karena tidak enakkan. 

Keempat, jangan gegabah dalam bertindak. Sebelum bertindak, ada baiknya kamu berpikir terlebih dahulu, ibaratnya berpikir dalam jangka panjang.

Misalnya, apabila melakukan hal demikian, kurang lebih dampak yang akan dirasakan adalah seperti ini dan seperti ini. 

Begitu pula pada ilustrasi di atas, Alesya bisa dikatakan sangat gegabah dalam mengambil tindakan, karena tanpa berpikir lagi akan dampak yang dirasakannya nanti. 

Di saat Tifani meminta bantuan untuk mengirimkan laporannya ke pihak akademik, Alesya langsung saja menerimanya, padahal, dirinya akan mengikuti jadwal bimbingan.

Hingga akhirnya membuat Alesya dilanda kegalauan, "Sebenernya gue nggak bisa nganterin laporan lo ke akademik Ni, tapi gue nggak enak untuk nolak permintaan lo, gimana ini."

Nah, kalau sudah seperti ini kan repot jadinya, itulah sebabnya kamu sendiri harus bisa memberikan batasan kepada orang lain, mana yang harus kamu lakukan dan mana yang tidak perlu kamu lakukan. 

Selain itu, apabila kamu sendiri ingin membuat orang lain senang dan bahagia itu sah-sah saja dilakukan. Tidak ada yang melarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun