Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "People Pleaser" dan Solusi Mengatasi Rasa Tidak Enakan

13 September 2021   18:56 Diperbarui: 24 September 2021   23:34 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi people pleaser | sumber: Pexels/Vie Studio

Untuk memfokuskan pada sebuah permisalan, menyenangkan orang lain yang dimaksudkan pada artikel ini tidak berkaitan antara hubungan orang tua dengan anaknya. 

Seperti halnya, seorang anak yang selalu berusaha membuat orang tuanya senang dan bahagia. Sesuai dengan kadar kemampuan yang dimilikinya. 

Apabila konsepnya demikian dan berkaitan dengan orang tua, sikap yang diambil anak tersebut merupakan langkah yang terbaik. Ini sangat wajar bila dilakukan. Bukankah begitu? 

Ilustrasi percakapan yang dilakukan oleh Tifani dan Alesya | sumber: pexels.com/Tirachard
Ilustrasi percakapan yang dilakukan oleh Tifani dan Alesya | sumber: pexels.com/Tirachard

Oke lanjut membahas permisalan terkait people pleaser...

Tifani dan Alesya telah berkenalan sejak dinyatakan lulus sebagai mahasiswi baru di salah satu universitas yang berada di kota kembang. 

Menurut Tifani, Alesya merupakan teman yang baik, karena bagi Tifani, Alesya selalu ada di saat dirinya membutuhkan. 

"Alesyaaaa..." teriak Tifani yang baru saja keluar dari fakultas teknik.

Secara spontanitas Alesya langsung mencari titik suara yang memanggil namanya tersebut, "Hai Fani," sapa Alesya dengan senyuman manis yang dimilikinya. 

"Sya, gue mau minta tolong, ini berkas laporan gue, tolong upload ke pihak akademik ya, paling lambat jam 1 siang ini, gue sekarang mau ke luar kampus bentar, himpunan mahasiswa ada urusan mendadak, gue takut nggak sempet nanti, bisakan Sya, ayolah..." 

Mendengar ucapan Tifani, Alesya hanya bisa terdiam memutar-mutar dokumentasi yang berada di kepala, seketika itu dirinya mengingat sesuatu hal...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun