Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Social Awkward" Perasaan Canggung yang Menghampiri, Berikut 4 Solusi Mengatasinya

10 September 2021   16:54 Diperbarui: 12 September 2021   12:35 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi social awkward.| Sumber: Thinkstockphotos via Kompas.com

Dari ilustrasi di atas, sudah terlihat secara jelas bahwa Kenivia sedang berada dalam lingkaran socially awkward, karena terlalu sungkan bahkan takut untuk memulai sebuah pembicaraan. 

Maka dari itu, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk melawan socially awkward yang datang menghampiri, seperti halnya: 

Ilustrasi social awkward | sumber: expressandstar.com
Ilustrasi social awkward | sumber: expressandstar.com

Pertama, niatkan di dalam diri untuk berani menghadapinya. Ini merupakan poin utama yang harus bisa hadir di dalam diri ketika sedang disapa oleh socially awkward. 

Seperti halnya pada ilustrasi di atas, ketika itu, Kenivia yang akan mengikuti ospek sedang diselimuti dengan perasaan takut di dalam dirinya untuk mulai menyapa teman-teman barunya. 

Pada dasarnya, Kenivia memulai semua itu dengan niat yang menjurus pada kecemasaan. Sehingga membuat dirinya menjadi tidak pede lagi menghadapi keadaan yang berada di depan matanya. 

Oleh sebab itu, segala sesuatu harus dimulai dengan niat yang optimis, serta ditaburi dengan energi positif. Agar apa yang dijalani mampu terjalin dengan begitu baik dan perasaan tenang pun hadir di dalam diri. 

Kedua, jangan menanamkan kecemasan di dalam diri. Mencemaskan sesuatu hal yang tidak pasti mampu menimbulkan sebuah ketakutan di dalam diri yang tidak pasti pula.

Mau satu jam, satu menit, bahkan satu detik kedepan sekalipun, kamu tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi.

Maka dari itu, ketika kamu sudah melabelkan ketakutan terlebih dahulu dengan berbagai macam persepsi padahal kamu belum memulainya, disitulah kesalahan terbesarnya. 

Seperti halnya rasa cemas yang dirasakan oleh Kenivia pada ilustrasi di atas, padahal dirinya belum mencoba untuk menyapa teman-teman barunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun