Mohon tunggu...
Derby Asmaningrum
Derby Asmaningrum Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Classic rock addict || Pernah bekerja sebagai pramugari di maskapai asing || Lulusan S1 FIKOM konsentrasi Jurnalistik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rocker Pecel Lele

9 Maret 2020   15:57 Diperbarui: 9 Maret 2020   15:59 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: merdeka.com dan pixabay.com, edited

Kusaksikan ia begitu menghayati lirik lagu yang ngetop di tengah tahun 90-an itu diiringi permainan gitarnya yang tak kalah nendang dengan musisi-musisi kondang. Singkat kata, aku benar-benar seperti tengah menikmati sebuah konser akustik mini. Beberapa anak muda ramai-ramai bertepuk tangan setelah ia selesai dan hampir semua orang memberinya uang dengan senang hati. Bibir si pengamen pun tak henti-hentinya menggariskan senyum tatkala bunyi gemerincing koin bergema di dalam kantong plastik yang disodorkannya.

"Keren!" aku memuji sambil menyemplungkan beberapa recehan ketika ia menghampiri tempat dudukku.

"Terima kasih." balasnya sambil menunduk malu-malu menatapku.

"Seneng musik rock, ya?" tanyaku mencoba basa-basi. Kulihat ia sedikit salah tingkah hingga mukanya samar-samar memerah.

"Yaa...begitulah." ucapnya singkat sembari memasukkan plastik yang berisi pendapatannya malam itu ke dalam tas selempangnya yang dekil. Aku terdiam sesaat sambil memperhatikan gerak-geriknya.

"Emm....namaku Mia." kataku lalu mengulurkan tangan. Ia menyambutnya dengan sedikit kikuk. Tanpa buang-buang waktu aku segera memesankan pecel lele dan es jeruk untuknya. Awalnya ia menolak namun aku tetap memaksa dengan sebuah senyuman yang kupikir sudah sangat manis. Terbukti, akhirnya ia mengalah lalu duduk di hadapanku setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai Gugun namun sebagian orang yang tidak tahu namanya cukup memanggilnya Rocker karena penampilannya yang urakan dengan suaranya yang memang mirip-mirip Heydi Ibrahim, sang vokalis Powerslaves yang lagunya ia nyanyikan tadi.

"Kamu anak band ya?" selidikku mencoba untuk tidak terus terpana oleh dirinya. 

"Maunya sih begitu, ngeband, tapi belum ada kesempatan, mungkin juga gakkan pernah ada. Gitar ini juga kebetulan pemberian abangku yang tinggal di kampung." jawabnya sambil memutar-mutar tuner gitarnya.

"Memangnya asalmu dari mana?"

"Dari jauh. Heheh. Naik bus bisa berhari-hari lalu menyebrang lagi dengan menumpang speedboat. Sampai di pulau masih harus jalan kaki menuju rumah kira-kira 20 menitan. Syukur kalau ada saudara yang menjemput pake motor. Itu juga kalau motornya gak mogok di tengah jalan." Gugun terkekeh lalu memetik senar-senar alat musiknya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun