Lantaran cemburu atas perhatian Ya'qub yang tertumpah kepada Yusuf, maka saudara-saudaranya berencana membunuh adik mereka. Salah seorang dari mereka mengusulkan makar yang dosanya lebih ringan.
"Janganlah kalian bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dipungut rombongan musafir, jika kalian hendak berbuat." (Q.S. Yusuf: 10)
Usulan itu diterima dan rencana penghilangan Yusuf akhirnya benar-benar dijalankan. Mereka berpura-pura menangis dan membawa baju Yusuf yang dilumuri darah palsu ke hadapan Ya'qub alaihissalam.
Sementara itu Yusuf yang dibuang di sumur tua pada akhirnya dipungut oleh rombongan musafir yang melintas.
Kemudian datanglah sekelompok musafir, lalu mereka menyuruh seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya. Dia berkata: "Oh kabar gembira, ini ada seorang anak!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Yusuf: 19)
Kafilah ini melanjutkan perjalanan hingga tiba di negeri Mesir. Di sana Yusuf dijual sebagai budak dengan harga yang murah.
Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, beberapa dirham, dan mereka merasa tidak tertarik kepada Yusuf. (Q.S. Yusuf: 20)
Sepasang suami istri melihat anak kecil yang dijual itu. Sang suami yang merupakan pejabat istana kemudian memerintahkan istrinya agar merawat Yusuf. Dia berharap akan ada manfaat yang bisa ia petik dan dijadikannya Yusuf sebagai anak adopsi.
Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat untuk kita atau kita pungut dia sebagai anak". Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Q.S. Yusuf: 21)
Kalau Yusuf hampir dibunuh kakak-kakaknya, demikian pula Musa nyaris dibunuh Firaun.