Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Akun dikelola oleh fanpage Denny Ja

Kumpulan Esai Denny Ja soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku film dan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Merebaknya Aksi Protes Dari Peringatan Dini Ilmu Pengetahuan

9 September 2025   07:08 Diperbarui: 9 September 2025   07:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam studi public policy, ini sudah menjadi standar. Banyak negara modern merancang kebijakan publik, dengan mempertimbangkan hasil survei opini publik.

Pemerintahan itu juga melakukan evaluasi rutin untuk mengetahui bagaimana publik menilai keseluruhan kebijakannya, berbasis survei opini publik.

Bahkan ini sudah menjadi prasyarat demokrasi modern. Kolaborasi antara ilmuwan sosial, pemerintah, dan masyarakat sipil memungkinkan solusi kebijakan lebih responsif, berkelanjutan.

Pola ini lebih mampu mewujudkan perubahan nyata dengan minim risiko kegagalan.

Tapi di era yang kini arus informasi bergerak 24 jam sehari, perlu dikembangkan pula teknologi membaca opini publik yang lebih cepat.

Di tengah gelombang protes, inovasi kebijakan berbasis real-time data analytics dan kolaborasi tripartit (pemerintah-akademisi-masyarakat) menjadi kunci.

Misalnya, sistem early response yang mengintegrasikan survei harian, analisis media sosial, dan forum dialog terbuka dapat mengubah keluhan menjadi solusi sebelum membesar. 

Sebagaimana kata Amartya Sen: "Demokrasi adalah public reason-bukan sekadar kotak suara, tapi ruang mendengar."

-000-

Maka, ketika kerumunan memenuhi jalan Sudirman, Thamrin, hingga lorong-lorong kecil di Papua, kita sebenarnya sedang menyaksikan ramalan ilmu pengetahuan yang menjadi kenyataan. 

Survei sudah lebih dulu memotretnya, menyebut keresahan, memberi peringatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun