Aku menyeruput air kelapa sambil memandangi teman-teman yang sedang bercengkerama di pantai. Aku tersenyum manakala melihat tingkah pola teman-teman yang lucu. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara deheman yang begitu dekat terdengar di telinga.
"Boleh aku duduk di sini?"
"Oh, kak Indra. Silakan, silakan," sahutku sambil beringsut menggeser posisi dudukku.
"Kamu tidak ikut turun main di pantai?" tanya kak Indra setelah duduk di sebelahku.
"Tidak Kak. Basah, lengket. Malas gantinya."
Terdengar kak Indra tergelak.
"Namanya di pantai ya basahlah Nay. Terus kenapa kamu ikut tour ini kalau tidak menikmati suasananya?"
"Aku menikmati kok. Nih, duduk di bawah pohon kelapa sambil memandangi pantai sudah cukup buatku. Apalagi..."
Kalimatku terhenti karena bunyi ponsel yang meraung-raung. Itu bunyi khusus yang kupasang jika ada kabar buruk dari rumah.
"Ya, kenapa? Ada apa dengan bapak?"
"Ya Allah, bapak. Iya, iya. Aku sebentar lagi juga pulang kok. Acaranya sudah selesai juga."