"Ayahmu rela dibenci anaknya sendiri dari pada menangis dalam pemakamannya nanti."
"Ayah..."
Dan ibu pun menceritakan semuanya tentang ayah. Aku pun terseguk menangisi penyesalan. Tak ada pertanyaan lagi untuk ibu. Aku tak patut membenci ayah. Ayahku seorang prajurit. Tegas dan bertanggung jawab. Benci pun melumer dari hatiku untuk ayah. Benci berubah warna menjadi cinta. Aku mengagumi ayah. Aku sangat menyayangi ayah.
"Pada perekrutan anggota satuan  Gegana* yang diadakan di Markas Brimob Indonesia ayahmu ikut daftar, ternyata ayah termasuk kriteria untuk menjadi seorang tentara Gegana. Yang akhirnya harus siap untuk ditugaskan ke mana pun dan kapan pun. Oleh sebab itu, ayah selalu pergi secara tiba-tiba dan pulangpun secara tiba-tiba pula." Ibu mengakhiri sambil memelukku.
Beberapa saat kemudian telepon berdering, mengabarkan bahwa ayah telah meninggal dunia dalam tugasnya di Irak. Prajurit Marko telah meninggal dunia dalam tugasnya. Aku dan ibu tak kuasa menahan tangis dalam pelukan untuk ayah.
"Biadab kau Amerika. Biadab kau Bush."
oooOOOooo
*Satuan Gegana adalah pasukan khusus di bawah institusi kepolisisan dan merupakan bagian dari brimob yang berfungsi sebagai bantuan tempur taktis baik dalam rangka operasi keamanan dalam negeri, operasi pertahanan, hingga berbagai operasi keamanan internasional.
(ADS)