Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prajurit

19 September 2021   14:44 Diperbarui: 19 September 2021   14:45 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu, aku ingin ibu bahagia. Aku ingin tahu apa pekerjaan ayah hingga tidak pernah pulang."

"Jika kamu ingin ibu bahagia, jangan menanyakan apa-apa tentang ayah. Kamu diam saja. Ayah adalah ayah terbaik untuk kita."

Ayah terbaik? Banyak yang dirahasiakan ibu tentang ayah. Mengapa aku tidak boleh tahu keadaan ayahku sendiri. Seperti misteri yang harus aku ungkap. Jangan-jangan ayah mempunyai isteri kedua tetapi ibu dilarang ayah untuk tidak menceritakannya padaku. Ah, selalu saja pikiran negatif yang keluar dari kepalaku tentang ayah.

***

Di sudut ruang seorang tentara sedang terdiam dengan pandangan kosong kearah luar jendela. Melihat teman-temannya sedang beraktivitas pagi. Lari dengan senyuman, baris berbaris, atau bercanda dengan tentara lainnya.

"Marko!!"

"Marko!! Siap di tempat!!"

Tentara itu pun langsung berdiri tegap menghadap tentara yang memanggilnya.

"Sialan loh. Ada apa?"

"Kamu dipanggil atasan. Sekarang juga harus menghadap."

Marko langsung merapikan seragamnya untuk menghadap atasannya dengan mengeluarkan semua kebingungan dan lamunannya. Mengikat tali sepatunya, meluruskan penutup kepalanya, dan melangkah tegap kedua kakinya menuju ruang komandan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun