Mohon tunggu...
Deni Altamfanni
Deni Altamfanni Mohon Tunggu... Lainnya - paradoks

selalu berpikir sederhana, lebih sering galau biar kelihatan sang penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Suci Bagian 2

6 Desember 2021   08:12 Diperbarui: 6 Desember 2021   08:13 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku mau lihat pameran buku, sekarang discounnya gede gede kembali teriakku"

Sesampainya diparkiran sudah menunjukan jam 19:30, terlihat orang-orang sudah mulai lalu lalang , wah penuh banget kata imas,

Udah gak apa --apa kita jalan, aku Tarik lengan imas agar mengikuti aku

Setelah perjuangan berdesak desakan berkeliling alun alun kota akhirnya ketemu juga pameran disebelah pojokan bercahya lilin dan lentera membuat terlihat indah, saking aku bahagianya, Kakiku dengan segera melaju cepat ke arahnya pameran buku itu. Aku mempercepat langkahku saat kulihat banyak sekali buku-buku yang berjejer . "Jangan sampai kehabisan bukunya , tegasku dalam hati". Namun, tiba-tiba aku tak sadar kalau didepan ada seorang cowok sedang berdiri sambil meminum juz, aku sudah terlalu dekat untuk mengerem. Bisa ditebak, " Brrakk" tubuhku dengan frontal menabrak badan  cowok itu, membuatnya terjungkal ke tanah. Otomatis aku pun juga ikut terjuntal di atas badan dia, Cowok itu mengerang sejenak tatkala lengannya membentur meja rak buku yang berada disapingnya.akupun tak sadar aku gak segera berajak dari badan nya yang membuat ia sesak untuk bernapas.

Saat aku mengangkat tubuhku memandang wajahnya

Ofttt " ternyata dia adalah lelaki yang suka nongkrong setiap pagi didepan sawah rumahku,


Aku lihat Dengan ekspresi kesakitan, ia memegangi lengannya itu.

"mohon maaf ," ujarku masih dengan nafas tak setabil akibat berlari dan kaget menyebabkan suaraku terbata-bata, akupun memajukan tanganku menggapai tangannya untuk bersalaman tanda meminta maaf.

"oh iya gak apa" jawab cowok itu sambil nahan rasa sakit.

"Nama aku Holy, Siti Holiyah," aku memperkenalkan diriku, sebenarnya aku ingin sekali bicara panjang lebar dengan dia, namun aku harus cepat cepat ke pameran buku takut kehabisan buku yang sedang aku cari
mohon maaf saya terburu-buru sedang nyari buku, kataku dengan meraih tangan imas lagi Dengan tergesa, meninggalkannya dalam kondisi masih terduduk di tanah.

"iya ?" cowok itu berseru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun