Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Quarter Life Crisis, Problematika di Usia Krusial

16 Mei 2021   20:18 Diperbarui: 16 Mei 2021   20:27 1860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar lifestyle.okezone.com

Menurut The Guardian, quarter life crisis mempengaruhi 86 persen milenial, karena kegelisahan, kesepian, kekecewaan dan depresi. Pada dasarnya quarter life crisis dapat dialami oleh siapa saja, baik itu perempuan ataupun laki-laki.

Lalu kapan quarter life crisis terjadi? Menurut riset Linkedln pada tahun 2017, quarter life crisis dialami oleh 75 persen anak milenial di kisaran usia 25 hingga 33 tahun. Sedangkan menurut Dr Oliver Robinson, pada wawancara yang dikutip dari The Guardian, mengungkapkan bahwa quarter life crisis tidak terjadi seperempat jalan pada hidup seseorang, melainkan terjadi di seperempat jalan menuju masa dewasa.

Dari keseluruhan gambaran dapat disimpulkan bahwa banyak problematika yang kerap muncul di usia 20-an. Usia yang kerap disebut sebagai usia krusial. Hal tersebut dikarenakan kita telah memasuki usia dewasa saat itu. Usia yang sudah dapat melihat jelas peran dan tanggung jawab diri sebagai pengendali atas keputusan penting dalam hidup.

Beberapa hal memang kerap menjadi isu yang rumit terutama jika tidak tahu harus berbuat apa terhadap masa depan ataupun hidup kita sendiri. Banyak yang bermimpi agar dapat memiliki pekerjaan sesuai dengan passion, gaji besar, karena itulah idealisme yang diciptakan oleh diri kita. Tapi ingat, realitas terkadang mengharuskan diri mengesampingkan idealisme, bersikap situasional dan dinamis dalam menghadapi kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun