Mohon tunggu...
Denata
Denata Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

perempuan cerdas tidak hanya harus berpendidikan namun juga mampu menggunakan logika dan rasionalitas dalam menyingkapi sebuah isu. Broaden knowledge and be critical

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan, Momentum Tepat Merekonstruksi Keuangan

18 April 2021   15:41 Diperbarui: 19 April 2021   05:12 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika banyak yang menganggap pengeluaran akan lebih hemat di bulan Ramadan, maka hal ini adalah anggapan yang salah. Ramadan kerap menjadi momok untuk keuangan. Sebagian masyarakat masih sering tidak terkendali saat membeli makanan berbuka. Bahkan stok makanan kadang berlebihan.

Dalam keadaan kita yang sedang bertahan hidup saat ini, perlu adanya pemilahan kebutuhan. Prioritaskan kebutuhan utama, tunda keinginan yang tidak mendesak. Apalagi jika keuangan kita pas-pasan. Jika keuangan tidak terdampak pandemi, maka Ramadan bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk menabung.

Mungkin juga sudah menjadi kebiasaan, kebanyakan orang sering kali menyiapkan menu berbuka secara berlebihan, sehingga pengeluaran pun membengkak. Sebenarnya tidak harus mewah dan berlebih, sajian yang sederhana pun tidak akan mengurangi pahala puasa kita. Apalagi saat ini kita sedang berada dalam situasi prihatin karena pandemi. Lantas, bagaimana cara melakukan penghematan selama Ramadan? Sederhana saja.

Membuat Daftar Menu dan Belanja Sesuai Kebutuhan

Ilustrasi belanja, sumber dokpri
Ilustrasi belanja, sumber dokpri
Biasakan membuat daftar menu dan belanja paling tidak untuk dua minggu. Sehingga kita dapat mengestimasi bahan apa saja yang dibutuhkan untuk memasak. Hal ini membantu penggunaan bahan makanan secara maksimal tanpa ada yang terbuang. Selain itu kita bisa menghemat tenaga dan waktu belanja, tidak perlu berlama-lama berada di luar rumah.

Dengan belanja kebutuhan sekaligus, kita bisa menghemat anggaran karena bisa memanfaatkan promo supermarket. Biasanya beberapa supermarket akan mengeluarkan promo beli 2 gratis 1 atau beli 1 gratis 1. Selain itu ada tebus murah dengan minimal belanja. Tapi ingat, selalu kendalikan diri agar tidak kebablasan, harus sesuai dengan daftar yang dibuat.  

Membuat daftar akan memberikan keuntungan karena bisa menghemat anggaran dalam jumlah signifikan. Selain itu juga meminimalisir kemungkinan makanan tersisa dalam jumlah banyak. Sehingga tidak akan ada makanan terbuang. Dengan daftar yang jelas, menu untuk sahur dan berbuka dapat dibuat tanpa harus khawatir pengeluaran yang mubazir.

Untuk bahan makanan segar seperti sayur, bisa membeli yang tahan lama. Semisal, timun, labu, kentang, wortel. Sedangkan sayuran daun seperti kangkung, bayam, bisa di masak lebih dulu di minggu pertama agar tidak layu. Biasakan mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum disimpan di kulkas, kemudian simpan dengan menggunakan plastik. Kalau saya biasanya mencuci dalam rendaman air garam untuk menghilangkan pestisida dan bakteri pada sayuran, kemudian dibilas air kembali baru disimpan. Untuk lauk mentah seperti ayam atau ikan, bisa disimpan di freezer, jika akan mengolah saja baru dikeluarkan.

Masak Menu Sahur dan Berbuka Sendiri

Ayam geprek masak sendiri, Sumber dokpri
Ayam geprek masak sendiri, Sumber dokpri

Sebenarnya, saat berpuasa kita bisa menghemat pengeluaran dari yang makan tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Anggaran untuk makan siang bisa ditabung. Terlebih lagi, Ramadan masih di tengah pandemi, aktivitas berbuka puasa di luar rumah pasti terbatas. Namun, godaan bisa muncul ketika keinginan memesan makanan untuk sahur atau berbuka dilakukan melalui aplikasi online.

Jika ingin memesan makanan online sesekali boleh saja, tetapi jangan keseringan. Terkadang kita kerap tidak memperhitungkan ongkos kirimnya. Mengingat sekarang kita lebih sering di rumah, lebih baik masak sendiri untuk keluarga. Berbuka puasa dengan menggunakan makanan sederhana di rumah. Dengan demikian membuat menu sahur dan berbuka akan menjadi salah satu cara efektif untuk berhemat selama Ramadan.

Jika bingung dengan menunya, bisa mencari di internet agar lebih mudah. Bisa juga berkreasi sendiri dengan menyesuaikan stok bumbu yang ada di rumah. Jika dihitung, dengan nominal rupiah yang sama, makan di luar hanya untuk sekali makan, sedangkan membeli bahan makanan mentah bisa untuk makan beberapa hari kedepan. Untuk menu makanan hemat bisa diselipkan masakan andalan masyarakat Indonesia yakni nasi goreng. Bisa juga sop dan bihun goreng.

Menanam Bahan Makanan Sendiri

Ilustrasi tanam cabai di rumah, sumber Kompas.com
Ilustrasi tanam cabai di rumah, sumber Kompas.com

Mendekati Ramadan biasanya harga bahan makanan akan naik. Meskipun Pemerintah menyatakan harga stabil, kenyataanya di lapangan ada permainan harga. Sepertinya kenaikan harga juga telah menjadi tradisi setiap Ramadan tiba. Dari tahun ke tahun menjelang bulan puasa dapat dipastikan harga bahan makanan seperti cabai dan daging ayam selalu naik.

Untuk menyiasati kenaikan harga ini, jauh sebelum bulan Ramadan tiba, lebih baik melakukan persiapan menanam bahan makanan yang bisa ditanam sendiri, seperti cabai, pakcoy dan daun katu. Baik itu menggunakan media tanam atau dengan cara hydroponik, disesuaikan saja dengan anggaran dan ketersediaan tempat.

Pastikan untuk menjaga diri dari berbagai godaan yang dapat membatalkan puasa. Harus ada niat hati dan pikiran untuk menahan nafsu. Bukan hanya menahan nafsu dari godaan makan dan minum, tetapi juga godaan belanja barang yang tidak perlu. 

Jangan terus berdalih dengan baru belajar hidup hemat, tetapi sudah menjadi keharusan untuk berhemat. Jangan juga keseringan khilaf untuk membenarkan pemborosan saat Ramadan. Tapi harus bisa mengendalikan keuangan dari hal yang dapat membuat boros.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun