Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memahami Arti Syukur, Menerapkan LoA, dan Memanfaatkan Momentum Ramadan

11 Maret 2024   14:18 Diperbarui: 11 Maret 2024   20:58 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: dokumen pribadi

Sebagai orang yang sering mengikuti konten-konten tentang Law of Attraction atau LoA, money magnet, atau cara mewujudkan apapun yang kita inginkan dengan kekuatan pikiran, ada beberapa hal inti jadi kuncinya. Salah satunya adalah memahami arti dari rasa bersyukur.

Uniknya, awalnya saya sendiri tahu tentang bagaimana kemampuan bersyukur itu bisa menarik apapun yang kita inginkan malah setelah membaca buku Rhonda Byrne. Dalam bukunya The Secret, ia menuliskan bahwasanya setiap dari kita hendaknya mensyukuri apapun yang kita miliki. Karena di saat kita melakukannya, itu akan menarik lebih banyak lagi dari apapun yang sudah kita syukuri.

Di kemudian hari, saya baru menyadari bahwasanya mengapa sebagai seorang muslim, saya kok ya justru tahu kekuatan bersyukur itu dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang nonmuslim. Padahal dalam Alquran, Allah sudah menuliskannya di beberapa surat dan ayat. 

Beberapa ayat Alquran yang menyebutkan tentang syukur itu ada di surat Ibrahim ayat 7, Ad-Dhuha ayat 11, Al-Jasiyah ayat 12, Lukman ayat 12, An-Naml ayat 40, An-Nahl ayat 18, Al-Qasas ayat 73, sampai Al-Baqarah ayat 152. 

Surat An Naml ayat 40. Sumber: dokumentasi pribadi
Surat An Naml ayat 40. Sumber: dokumentasi pribadi

Hampir semua ayat tersebut berbentuk perintah. Ada yang berbentuk janji bahwa Allah akan menambah nikmat jika kita pandai bersyukur. Selain itu, ada juga yang berbentuk ancaman jika kita sebagai umat muslim tidak pandai bersyukur alias kufur.

Memahami Arti Syukur dari Pengalaman Pribadi

Saya sadari, saya pernah dan terkadang masih juga ada di titik menjadi orang yang tidak pandai bersyukur. Saat saya menerima rezeki ini dan itu, terkadang otak logika dan perasaan saya malah protes, "Kok dapatnya begini? Kenapa saya tidak dapat yang itu? Kenapa saya jadi harus berada dengan tangan di bawah?"

Benar-benar kondisi saya adalah orang yang kufur, tidak pandai bersyukur. Hingga yang terjadi kemudian, janji Allah buat orang-orang yang kufur itu sampai saya alami.

Menerima pemberian tapi merasa terhina, merasa tidak nyaman, merasa tersiksa, itulah yang pernah saya rasakan. Mungkin ada yang heran, kok bisa menerima rezeki tapi malah tidak nyaman. Tapi faktanya, ya itulah kenyataannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun