Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Agar Bukber Tak Jadi Ajang Pamer Semata

14 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:22 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber bareng teman SMP | dokpri

Ada. 

Tapi sekarang saya menghadapinya dengan santai. Nggak perlu baper saat ada orang yang pamer ini itu. 

Selain dihadapi dengan senyuman, orang-orang yang suka pamer itu sebaiknya dihindari. 

Ya, semakin bertambahnya usia, saya makin selektif dalam memilih interaksi. Membatasi bahkan menghindari interaksi yang berpotensi menimbulkan drama. 

Drama kehidupan sudah banyak, tak perlu ditambah  lagi dengan hal-hal yang tak penting, seperti teman yang haus validasi itu. 

Semakin bertambahnya usia, biasanya circle pertemanan semakin mengecil. Namun, ikatannya pun semakin dalam. Biarlah teman sedikit, yang penting ikatannya dalam. 

Dengan circle yang semakin mengecil, undangan bukber semakin berkurang. Biasanya saya hanya menghadiri undangan bukber 2-5 kali saja. 

Biasanya bukber bersama teman SMP, SMA, ataupun rekan blogger. 

Bersama Teman-teman CAK KAJI (Cangkrukan Kompasianer Jawa Timur) | dokpri
Bersama Teman-teman CAK KAJI (Cangkrukan Kompasianer Jawa Timur) | dokpri

Bukber yang saya hadiri juga lebih intim. Nggak banyak orang. Jadi semua bisa saling ngobrol. 

Seperti kemarin, saya sudah bukber dengan teman-teman SMP. Nggak banyak orang. Hanya yang dekat dan masih sering interaksi saja, sih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun