Mohon tunggu...
Ishadi nugraha
Ishadi nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Merindu

20 Februari 2019   00:00 Diperbarui: 20 Februari 2019   00:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau jadi peneduhku di saat matahari terusir hujan
Sementara langit sibuk membagi air kehidupannya, seduhan kopi pekat menginspirasi mengundang sepi

Kau dimana? 

Tak pernah lagi mengepakan sayap

Beradu kata denganku 

Seduhan kopi di sore hari merindumu

Kau dimana?

Belum juga kopi menyapa gula

Terasa manis terbayang rupamu

Gula pergi membawah kesal

Dengan kesal larut dikehampaan

Kopi merindu

Merindu celotehmu

Merindu tawamu

Merindu marahmu

Merindu tentang semua yang ada padamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun