Mohon tunggu...
Dedi Iswanto T
Dedi Iswanto T Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta seni

Kecintaannya kepada seni membawanya menjadi seorang desain grafis dan mencoba belajar untuk menjadi seorang penulis, baginya sebuah kebahagiaan tersendiri ketika seni yang dia buat dan tulisan yang dia tulis bisa bermanfaat mendapatkan apresiasi dari orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenggelamnya Matahari di Antara Tangis Penderitaan

1 Desember 2023   13:06 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kumpulanpuisikecilku.blogspot.com

Tuhan..
Peluklah tubuh mungil di sudut kesedihan itu
yang terpaku diantara puing reruntuhan yang berserakan
menyaksikan hilangnya kedua orangtua dan saudara
ditelan kejamnya perang yang tak dia minta

dentuman ledakan samarkan isak tangisnya
parau suara hilangkan teriak kesakitan di bibir mungilnya
selaksa perih merajut dalam bayang ketakutan
serupa matahari tenggelam dalam kegelapan

desau angin menyusup dalam tulang kecilnya
membuat tubuh mungil itu bergetar menggigil
cakrawala luas yang kini jadi atap rumahnya

adakah yang masih peduli..?
adakah yang masih punya nurani?
diantara riuh rendahnya hamba illahi..
bukan diantara manusia yang tak tahu diri

sumber: puisi kecilku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun