Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan featured

Untuk Messi dan Marquez, Loyalitas adalah Zona Nyaman

10 Desember 2019   15:50 Diperbarui: 27 Agustus 2020   10:46 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi sudah menjadi kapten sejak Andres Iniesta tak lagi menjadi pilihan utama termasuk ketika Iniesta hengkang ke Jepang. (Goal.com)

Di satu sisi mengakui kehebatan Messi, karena melihat prestasi Barcelona dalam kurun waktu 10 tahun lebih. Namun, mereka juga tidak bisa melihat Messi mengangkat trofi bersama timnasnya. Lalu, apakah benar Messi adalah pemain terbaik dunia?

Pertanyaan ini bisa muncul karena keberadaan Messi sebagai pemain terbaik tidaklah sendirian. Ada Cristiano Ronaldo yang dianggap sebagian publik penggila bola lebih komplit. 

Karena, dia tidak hanya mampu membawa klubnya (Real Madrid) berprestasi, namun juga dengan timnas Portugal yang dapat dibawanya meraih trofi Euro Cup dan UEFA Nations League.

Selain itu, CR7 -sebutan lain Cristiano Ronaldo- dianggap lebih berani keluar dari zona nyaman. Hal ini direpresentasikan dengan kiprahnya sebagai pesepakbola yang tidak hanya membela satu klub profesional.

Di awal karirnya, dia membuat pondasi kualitasnya dengan Sporting Lisbon (Portugal). Lalu, dia menerima pinangan dari Sir Alex Ferguson untuk bermain di Manchester United. Di sanalah dia mulai menjadi bintang muda yang dianggap pasti memiliki masa depan sangat cerah. Atas prediksi itu, Real Madrid yang saat itu ingin mengembalikan era "Los Galacticos" merekrutnya.

Hanya perlu beradaptasi selama satu musim untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pemain termahal dunia saat itu. Apalagi di musim keduanya, dia berhasil memperoleh nomor keramatnya, 7. Sang kapten Portugal itu akhirnya menaikkan level keganasannya dan membuat Messi memiliki pesaing yang sepadan.

Terbukti, raihan gelar Ballon d'Or yang dimiliki Messi sampai saat ini masih hanya disaingi oleh Cristiano Ronaldo yang memiliki 5 "bola emas". Torehannya hanya kalah satu biji dari Messi yang tahun ini (2019) berhasil menambah koleksi gelar pemain terbaik dunianya menjadi 6 kali.

Namun, dengan torehan fantastis itu, publik terlihat masih belum puas terhadap keberhasilan Messi. Karena, sang Messiah masih berbaju biru-merah. Kapan Messi pindah? Kenapa Messi tidak pindah?

Dua pertanyaan ini seharusnya mengganggu telinga Messi. Apalagi ketika beberapa musim terakhir, terlihat ada indikasi bahwa Messi ingin pindah. Namun, apakah perlu Messi pindah? Apakah Messi tidak ingin menjadi legenda dan tetap menjadi icon bagi El Barca?

Saya pikir Messi tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan itu secara verbal. Dia terlihat lebih memilih untuk fokus terhadap apa yang saat ini dia jalani dan ingin dibuktikan di lapangan. Mengapa?

Karena di Barcelona, dia sebenarnya masih memiliki banyak tantangan, baik untuk pribadi dan untuk timnya. Hal ini terbukti dengan ketiadaan Cristiano Ronaldo di La Liga (Spanyol), tidak serta-merta membuat persaingan di La Liga menurun. Justru semakin seru, karena semua pemain ingin tampil bagus menyamai Messi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun