Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca Juga Perlu Jeda

9 November 2019   10:00 Diperbarui: 9 November 2019   10:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca buku juga perlu waktu dan tempat yang tepat. (Penerbitdeepublish.com)

Bagaikan dua sisi koin yang menyatu. Kegiatan menulis tak bisa lepas dari kegiatan membaca. Entah masih dalam ranah hobi maupun pekerjaan, keduanya selalu melekat. Karena, tanpa membaca kita juga akan kesulitan menulis.

Faktor intensitas membaca yang meningkat juga akan mempengaruhi intensitas menulis kita yang ikut meningkat, dan sebaliknya. Meski ada yang menyatakan bahwa membaca adalah bagian dari hobi. Namun, tidak dapat dipungkiri pula bahwa ada saat-saat tertentu yang membuat aktivitas membaca dapat terasa menjemukan.

Apalagi dengan suasana pikiran yang tak menentu, maka aktivitas membaca juga dapat mempengaruhi suasana pikiran -dapat memperburuk keadaan atau sebaliknya. Ketika terasa lebih baik, maka aktivitas membaca boleh dilanjutkan. Namun, ketika situasinya berbeda, maka yang harus dilakukan adalah menjedanya.

Sama halnya dengan pekerjaan yang perlu jeda atau masa liburan, maka dunia membaca yang awalnya sebagai hobi juga perlu jeda. Memang rentang waktu jedanya akan relatif lebih singkat daripada jeda yang dibutuhkan dalam bekerja. Contohnya, dengan menjeda masa membaca novel untuk mencuci pakaian, menyeterika baju, bermain dengan anak, memasak untuk keluarga, dan lainnya.

Hal ini tentu perlu dilakukan dan sebenarnya lumrah dipraktikkan oleh orang-orang yang memang sudah mendedikasikan hidupnya untuk membaca. Namun, ketika terlampau asyik membaca, hal itu juga membuat kita cenderung lupa dengan aktivitas yang lain yang tak kalah penting.

Tanpa bermaksud menggurui, namun pola ini terkadang juga "lolos dari pengawasan". Misalnya, ada yang terlampau asyik melakukan hobi membaca sampai tidak terlalu peduli dengan kebutuhan orang sekitarnya. Begitu pula ketika terlampau intensif dalam membaca yang kemudian tak menutup kemungkinan akan membuat pikiran orang tersebut menjadi kurang cepat untuk connected dengan situasi di sekitarnya.

Maka dari itu, penjedaan dalam membaca itu sangat diperlukan. Selain karena untuk menyadarkan kita terhadap aktivitas lain. Menjeda aktivitas membaca juga dapat menghindarkan kita dari stress akibat terlalu banyaknya ide/inspirasi dari hasil membaca tersebut.

Salah satu praktik penjedaan dalam membaca yang perlu dilakukan adalah ketika harus membaca karya orang lain yang perlu diapresiasi langsung -memberikan feedback berupa komentar/ulasan. Polanya hampir sama dengan ketika kita sedang membaca karya sendiri. Kita perlu jeda untuk menyegarkan pikiran kita dari pikiran pertama (first impression) saat membaca karya tersebut. Karena, dengan begitu kita dapat mencari alternatif pikiran lain (second opinion/another interpretation) ketika harus menganalisis karya tersebut.

Alasan lainnya saat menjeda bacaan tersebut adalah untuk menyesuaikan pola pikir kita dengan karya-karya yang biasanya tidak bisa hanya dibaca dan dipahami dalam sekali baca. Terkadang ada karya-karya yang harus dibaca ulang dan/atau dijeda terlebih dahulu sampai kita masing-masing dapat memahaminya melalui proses berpikir tanpa melihat teksnya.

literiagia.com
literiagia.com
Biasanya metode ini dapat diberlakukan ke dalam aksi membaca karya-karya fiksi. Baik itu puisi, cerpen, novel, hingga naskah teater. Contoh karya yang perlu dibaca berulang ataupun dijeda adalah karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Midah.

Meski secara halaman tak setebal Rumah Kaca, Gadis Pantai, dan Bumi Manusia. Namun secara bobot ceritanya, kisah di dalam Midah juga tidaklah ringan. Bahkan, secara perasaan kisah Midah dapat mengaduk-aduk emosi pembacanya, entah bagi pembaca perempuan ataupun laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun