Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Geopolitics Enthusiast

Learn to live, live to learn.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antibiotik Tak Lagi Sakti? Inilah Krisis Kesehatan Global yang Tak Banyak Dibahas

24 Juli 2025   11:11 Diperbarui: 24 Juli 2025   11:11 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidak memaksa dokter meresepkan antibiotik untuk flu atau batuk biasa.

  • Mengedukasi orang terdekat tentang bahaya penggunaan antibiotik yang sembarangan.

  • Dan bagi para pembuat kebijakan, saatnya kita berhenti menganggap ini isu teknis. Ini adalah isu kemanusiaan, sama pentingnya dengan perubahan iklim dan krisis pangan.

    Kalau kita bisa gelontorkan triliunan rupiah untuk pertahanan atau infrastruktur, maka sudah seharusnya kita punya keberanian yang sama untuk mempertahankan antibiotik yang notabene adalah salah satu penemuan paling revolusioner dalam sejarah kesehatan umat manusia.

    Kita pernah menghadapi pandemi global dan tahu betapa rapuhnya sistem kesehatan dunia. Tapi resistensi antimikroba adalah pandemi yang lebih senyap. AMR tidak menimbulkan kepanikan, tapi justru karena itulah ia lebih berbahaya.

    Superbug tak butuh paspor untuk menyebar. Ia tak menunggu izin untuk menginfeksi. Dan jika dunia terus menutup mata, satu-satunya hal "super" yang akan kita dapatkan adalah krisis yang super besar, yang tidak bisa diselesaikan dengan vaksin atau lockdown.

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun