Si pemuda kalut lagi. Kini ia sudah dekat dengan tempat tinggal orang -- orang gunung. Namun keinginan untuk berbagi air itu kian menjauh. Kedua kelinci nakal itu terus berselisih di depannya, hingga membuat si pemuda kehilangan kepercayaan kepada siapapun, dan hanya menggantungkan harapannya kepada sebotol air bertuah yang dibawanya.
Tamat
Cerita sebelumnya:
Sepucuk Pesan dari Seekor Merpati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!