Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Si Gadis dan Dua Dunia

16 April 2021   03:32 Diperbarui: 16 April 2021   03:32 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si gadis di dua dunia. (Sumber Ilustrasi: Instagram Jessica Veranda)

"Sebenarnya kemarin aku ingin duduk dan minum teh bersama, tapi kau buru -- buru pulang."

"Ah, maaf. Waktu itu saya ada urusan. Jadi saya pulang lebih cepat."

"Oh, begitu. Baiklah. Kapan -- kapan datanglah lagi, mumpung anakku belum pindah ke utara."

Lalu si pengacara membeli satu ikat bunga.

"Toko ini ternyata bisa bertahan juga." Kata si pengacara.

"Begitulah, karena selalu ada pembeli yang singgah dan menggodaku." Kata si nenek.

"Jangan mulai, Nek. Tapi aku senang karena disinilah aku bisa mendapat bunga segar. Toko bunga lain banyak yang sudah tutup. Apalagi wabah itu belum hilang."

"Jadi wabah itu masih menyerang tanaman di kota ini?"

"Ya. Bunga -- bunga dan rumput banyak yang mati. Kambing dan sapi jadi kekurangan makanan. Lama -- lama mereka juga habis, dan kita manusia juga kena getahnya."

"Apa pihak kerajaan sudah minta tolong ke kerajaan lain?"

"Sayangnya belum. Karena saat aku dan kusirku hendak pergi minta tolong, kami dicegat Lemah Geni. Dan makhluk itu masih di hutan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun