"Sudah, pegang saja."
Gadis itu perlahan mendekati bunga mawar, lalu ia dengan sangat hati-hati memegang tangkainya.
"Ciumlah aku, dan hirup aroma tubuhku."
Gadis itu tak menolak, ia mendekatkan mawar itu ke depan hidungnya, lalu menciumnya dan menghirupnya pelan-pelan, aroma khas bunga itu merasuk ke dalam hidungnya, dan sesaat setelah ia mencium bunga itu, ia serasa dibawa masuk ke dunia baru, dunia yang gelap dan hitam namun hanya sebentar, sebelum ia terbangun kembali.
"Dimana aku?" tanyanya kepada bunga mawar.
"Lihatlah." Kata bunga mawar sambil menyapu pandangan ke dunia sekitarnya.
Toko bunga yang semula penuh dan disesaki oleh kumpulan bunga yang ditata di atas rak, kini telah berubah menjadi kebun yang sangat luas, memiliki rumput hijau segar, dan di atas rumput yang terhampar itu banyak sekali bunga berwarna-warni. Anehnya, mereka tampak berjalan ke sana-ke mari, meloncat-loncat dan bermain dengan tawa riang.
"Ini.. Apakah ini mimpi?"
"Kau boleh menyebutnya begitu, kalau kau mau." Kata bunga mawar, lalu ia menarik tangan si gadis dan mengajaknya berjalan-jalan di padang rumput yang hijau dan luas, melewati kumpulan bunga tulip dan bunga melati yang sedang terbang di atas awan.
"Bagaimana, kau masih belum percaya kalau kami juga sama sepertimu?"
"Yah.. Entahlah. Kupikir porsinya sudah menurun lebih dari separuh." Kata gadis itu sambil takjub memandang dunia baru di sekitarnya.