Saat mata tak pulas, aku menggelandang ke rimba rahasia
Di sana hanya ada aku, dan kami sangat banyak
Saking banyaknya sampai bagai sebuah rimba
Aku berjalan di atas tanah basah, namun rasanya bagai diterpa angin Fohn dari selatan
Kering, juga panas
Langkah kecilku dihentikan oleh kembaranku, yang tiba begitu saja di hadapanku
"Gersang seperti biasanya ya," ucapnya kepadaku
Lalu ia pergi entah ke mana, dan aku pun berlalu
Bagai angin Fohn yang menggerahkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!