Suatu malam aku melihat sebuah baju
Baju merah bermotif kembang
Ia tergantung, melambai dengan gemulai oleh tarian angin
Ia berkain bagus
Tidak terlalu tipis, tidak tebal amat
Ukurannya sesuai dengan tubuh tak sempurna ini
Merahnya menyalakan semangat yang redup
Merahnya memberanikan hati yang kerdil
Merahnya mewarnai hidup yang suram
Untuk sepintas aku menyukainya
Rasa suka itu bertambah saat aku mengamati motifnya
Sebuah kembang matahari berwarna kuning
Lengkap dengan kelopak, putik dan benang sarinya
Bunga matahari itu menyinari jiwa gelap
Ia menerangi hidup yang remang penuh gamang
Sungguh perpaduan menarik
Membuatku ingin menyentuhnya, memakainya, dan memilikinya
Namun baru kusadari
Kembang itu tak pernah berkembang