Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kidung Amazing Grace Buat Ferdy Sambo

13 Februari 2023   21:09 Diperbarui: 15 Februari 2023   00:31 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri Chandrawati dan Ferdy Sambo berpelukan saat menjalani sidang di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/22). (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Sedangkan dalam Bahasa Batak di terjemahkan sebagai berikut : Singkop do asi ni roham, tu au na dangol on, na lilu ahu nian, nuang jumpang do, di na hutanda dosangki, gok biar rohangki, Alai alani  asiMi mardame rohanki.

Intinya lagu Amaging Grace mengisahkan rasa syukur atas berkat dan karunia Tuhan kepada orang yang pernah melakukan dosa dan buta matanya terhadap suatu kebenaran, tetapi karena besarnya kasih Tuhan kepada manusia diberikan kesempatan untuk bertobat untuk memperoleh kesempatan baru menikmati kasih besar Tuhan sesungguhnya, dan memberikan kedamaian hati.

Itulah syair lagu yang dinyanyikan Andrew Chen sesaat sebelum kematian menghampirinya di depan regu tembak. Dalam upacara pemakaman di Gereja Hillsong, Baulkham Hills, Sydney, Australia (8/5/2015).

Lagu itu dinyanyikan para jemaat untuk mengenang saat Andrew Chen menyanyikan lagu itu menjelang kematiannya, tetapi oleh jemaat lirik lagu tersebut ada yang diubah, yaitu "amazing grace, how sweet the sound" diubah jadi "amazing grace, my chains are gone".

Pendeta David Soper dalam khotbahnya memberi kesaksian bahwa Andrew Chen ketika membantu Andrew Chan menjalani saat-saat sebelum dieksekusi, dia melihat bahwa Andrew Chen terlihat sangat tegar, Soper mengatakan "Dia siap bertemu penciptanya. Saya melihat kedamaian dan harapan. Saya melihat keindahan bersina". 

Sedangkan Michael Chan, kakak kandung Andrew Chen mengatakan, "Orang-orang layak mendapat kesempatan kedua dalam hidup. Dia menunjukkan kepada kita bahwa setiap orang dapat mengubah dan berubah baik."

Inilah sekelumit untaian nasrasi yang dipersembahkan hanya sebagai bahan refleksi tentang sikap menghadapi sebuah cobaan hidup, bahkan dalam rangka menghadapi sebuah kematian. 

Tanpa ada niat menggurui dan justifikasi, biarlah masing-masing diantara kita memetik sendiri pesan berharga dari semua pengalaman hidup yang terkait dengan cerita diatas, khususnya terhadap Ferdy Sambo yang sedang menghadapi Vonis hukuman mati.

Sebagaimana pernah seorang guru atau filsuf ketika muridnya protes dan berujar dengan nada protes : "Kenapa guru setiap kali mengajar selalu mempergunakan kata-kata kiasan, atau berbentuk cerita yang tidak mudah dicerna ?"

Sang Guru pun memberi jawaban : " Untuk memakan sebuah buah Appel, mana kamu pilih :  "Apel itu dikunyah orang lain terlebih dahulu lau dimasukkan ke dalam mulut mu, kemudian kamu telan. Atau kamu sendiri yang menggigit, mengunyah kemudian menelannya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun